Pembalakan Liar Masih Hantui Hutan Riau

Salah satu titik api di kawasan kabupaten Bengkalis
Sumber :
  • Vivanews/Ali Azumar
VIVA.co.id -
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Pembalakan liar terus terjadi di Riau. Aktivitas ilegal logging tersebut tak saja membabat hutan tapi juga merusak lingkungan. Bekas tebangan dibakar sehingga menyebabkan kabut asap.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Hasil pantauan PT Sinar Mas Forestry dari udara, saat ini terdapat puluhan titik api di Riau. Anehnya, menurut data yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hanya terdeteksi 3 titik panas.
Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat


Humas PT Sinar Mas Forestry, Nurul Huda, kepada
VIVA.co.id
membeberkan, ada puluhan titik api yang terpantau di Riau saat ini. Data tersebut hasil
monitoring
langsung dari udara di kawasan kabupaten Bengkalis yang berbatasan dengan kabupaten Siak, Riau.


"Itu bukan hotspot lagi tapi sudah titik api. Lahan sudah terbakar dan menimbulkan kabut asap. Kami secara rutin terus melakukan pemantaun titik api, baik dari darat maupun udara," ujar Nurul Huda, Sabtu 21 Februari 2015.


Menurut pandangan kasat mata dari helikopter di udara, ia menemukan sedikitnya 22 titik api. Pantauan dilakukannya Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB.


Nurul menduga kawasan hutan yang terbakar tersebut akibat pembalakan liar. Karena dari udara ia terlihat ada beberapa camp dan alat berat yang beroperasi di lapangan. Dan tak jauh dari aktivitas tersebut terdapat titik api yang sudah mengepulkan asap pekat.


"Sepertinya beberapa titik api itu berada di kawasan eks perusahaan," ujar Nurul.


Ia menegaskan, kawasan hutan tersebut ditebang, kayunya diambil, lalu sisanya dibakar. Setelah itu, baru alat berat masuk untuk mengolah lahan dijadikan perkebunan.


Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya