- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, Kamis, 19 Februari 2015, menyatakan bahwa kemiskinan dan kebodohan merupakan masalah yang cukup rumit untuk ditangani oleh pemerintah.
"Miskin itu menimbulkan kompleksitas sendiri. Kalau miskin dan bekerja keras, maka bisa diberikan peluang untuk tumbuh. Tetapi ketika miskin dan malas, maka dikasih peluang pun akan sulit," ujar Anies di halaman Yayasan Wihara Dharma Bhakti, Jalan Petak Sembilan, Kawasan Pasar Glodok, Jakarta Barat.
Ia menyoroti banyak di antara para pengemis ternyata usianya masih tergolong muda dan masih mampu untuk bekerja tanpa harus meminta-minta.
Pendidikan, ia melanjutkan, merupakan upaya jitu untuk memberantas kemiskinan. Jika ada anak yang miskin yang sekolah, maka harapannya untuk perubahan nasib masih terbuka lebar.
"Jadi, kalau misalkan pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk simpanan usaha itu tujuannya untuk mendorong penurunan angka kemiskanan," kata Anies.
Maka, ia menambahkan, Kartu Indonesia Pintar adalah salah satu program yang diusung oleh Presiden Joko Widodo dalam menekan angka kemiskinan di Indonesia.
"Kartu Indonesia Pintar itu tujuannya mendorong agar masyarakat miskin anaknya bisa sekolah, lalu masa depannya jadi lebih baik," kata Anies.
Baca juga: