Dua Balita NTT Dinyatakan Gizi Buruk

Ilustrasi penderita gizi buruk.
Sumber :
  • VIVAnews/Unggul Fahmi

VIVA.co.id - Dua orang balita di Kecamatan Mapeganda, Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur, dilaporkan menderita gizi buruk. Rendahnya asupan gizi dan minimnya ketersediaan air bersih serta kemiskinan menjadi faktor utama penyebab gejala ini.

SM, 20 bulan, balita asal Desa Reroraja ini terus menangis di pangkuan sang nenek saat diperiksa dokter. Kondisi badannya terlihat melemah. Berat badannya pun hanya mencapai 6,9 kilogram.

25 Negara Termiskin di Dunia

Nasib serupa dialami RB, 9 bulan. Bocah laki-laki ini hanya memiliki berat badan 4,7 kilogram. Ia juga telah didiagnosa menderita gizi buruk.

"Awalnya anak saya panas tinggi, terus selama dua bulan terakhir berat badannya terus merosot. Kami nggak punya biaya, jadi cuma bisa membawanya ke puskesmas," cerita ibu RB, Maria Amelia, Rabu 18 Februari 2015.

Dokter Umum Puskesmas Mapeganda dr Tedi, mengatakan kedua balita gizi buruk tersebut, harus dirawat intensif. Sebab, keduanya selain dinyatakan mengidap gizi buruk, didapati juga ada penyakit diare dan radang paru-paru.

"Jadi harus dipulihkan dulu penyakit dasarnya. Baru kemudian masuk ke upaya perbaikan gizi keduanya," kata Tedi.

Menurut Tedi, di wilayah Mapeganda diketahui memang banyak balita yang diduga menderita gizi buruk. Namun, lantaran keterbatasan ekonomi dan ketidaktahuan, membuat mereka memilih bertahan di rumah.

"Mereka juga tidak memiliki jaminan kesehatan berupa Jamkesmas maupun kartu BPJS. Jadi mereka enggan membawa bayinya untuk berobat," kata Tedi.


Tofik Koban/NTT

Kemiskinan dunia.

Agama dan Masalah Kemiskinan

Zakat merupakan tawaran konkret dari masalah kemiskinan manusia.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2016