VIVA.co.id - Sedikitnya ada 10.985 desa di Indonesia, yang tidak memiliki sekolah dasar (SD) dan sebanyak 2.438 desa yang punya jarak tempuh minimal tiga kilometer ke sekolah dasar terdekat.
Badan Pusat Statistik (BPS), Senin 16 Februari 2015, mengungkapkan hal itu dalam datanya.
Kepala BPS, Suryamin, mengatakan jumlah desa meningkat dari 73.709 desa pada 2011 dan menjadi 82.190 desa pada 2014. Sementara itu, jumlah kecamatan meningkat dari 6.711 pada 2011, menjadi 7.074 kecamatan pada 2014. Begitu pula, dengan jumlah kabupaten yang meningkat dari 497 pada 2011, menjadi 511 kabupaten pada 2014.
Sayangnya, penambahan itu tak dibarengi dengan penambahan sarana pendidikan. Menurut data perkembangan infrastruktur pendidikan, BPS mencatat ada peningkatan desa tanpa SD dan kecamatan tanpa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Desa tanpa SD jumlahnya meningkat, dari 10.259 desa menjadi 10.985 desa. Sedangkan kecamatan tanpa SMP, meningkat dari 230 kecamatan pada 2011, menjadi 275 kecamatan pada 2014.
"Ada pemekaran wilayah. Tetapi, menurut standar pelayanan minimum, satu desa minimal punya satu bangunan SD, dan satu kecamatan minimal punya satu SMP," kata dia.
Untuk SMP, ada 6.799 kecamatan, atau 96,11 persen yang punya bangunan SMP. Sementara itu, 275 kecamatan, atau 3,89 persen tidak punya bangunan SMP. Untuk kecamatan tanpa SMP, sebanyak 184 kecamatan memiliki jarak tempuh ke SMP terdekat lebih dari enam kilometer.
Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), ada 88,46 persen kecamatan yang sudah punya sarana pendidikan SMA dan 11,54 persen yang tidak punya fasilitas tersebut. Dari 816 kecamatan yang tidak punya fasilitas SMA, 508 kecamatan punya jarak tempuh ke SMA terdekat lebih dari enam km. (asp)
Baca juga:
Mendikbud: Jadikan Sekolah Rumah Kedua Siswa, Bukan Mal
Terapkan full day school, suasana sekolah harus menyenangkan.
