Keluarga Maklum Basarnas Stop Sementara Cari Korban AirAsia

Keluarga Maklum Basarnas Stop Sementara Cari Korban AirAsia
Sumber :
  • D.A. Pitaloka/Malang
VIVA.co.id
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
– Keluarga Rony Handoyo di Malang memahami pertimbangan Basarnas untuk menghentikan proses pencarian selama satu pekan ke depan. Keluarga memaklumi ombak yang besar dan arus laut yang deras membahayakan penyelam SAR.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

“Minggu lalu kami mendapat pengumuman dari Basarnas. Ketika berkumpul di aula gedung Mahameru Basarnas bilang pencarian akan dihentikan selama Imlek, karena ombaknya besar. Memang kalau Imlek ombak dan angin di laut selalu kencang,” kata Aldi Lia (66 tahun), kerabat Rony Handoyo, di Malang, Sabtu, 14 Februari 2015.
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501


Saat itu, Basarnas menyebut akan memulai pencarian jika ombak tak lagi tinggi dengan perkiraan memulai proses pencarian pada 20 Februari 2015. Aldi menyatakan memaklumi dihentikannya proses pencarian karena kendala cuaca, meski berharap pencarian terus dilakukan jika cuasa sudah membaik.


“Ya, berbahaya kalau menyelam di laut yang ganas seperti itu, penyelam bertaruh nyawa juga. Tapi kami berharap nanti dilanjutkan kembali sampai semua ditemukan,” katanya.


Mengetahui keberadaan jenazah bagi tante Rony Handoyo itu penting karena dengan adanya jenazah mereka bisa yakin dan rela melepas kepergian kerabat. Tanpa jenazah yang diserahkan, keluarga akan terus bertanya-tanya tentang keberadaan kerabat mereka yang berada di dalam pesawat itu.


Nantinya abu Rony Handoyo dan keluarga yang lain akan dilarung kembali ke laut. “Kalau sudah terkumpul abu jenazah memang akan dilarung. Kawan kami banyak yang bilang, seharusnya jenazah tak perlu dicari karena sudah ada di laut. Tapi bagi kami menerima jenazah sama dengan mengetahui keberadaan mereka, kami tidak bingung lagi mau mencari ke mana,” katanya.


Jenazah Rony Handoyo baru diterima keluarga pada Jumat petang, 13 Februari 2015, setelah pesawat QZ8501 dinyatakan hilang kontak pada 28 Desember 2015. Selain Rony, Aldi dan kerabat lain masih menunggu ditemukan saudara kembar Rony, Vinna Handoyo, orang tua Rony, Aris Sutanto dan Wen Octarini.


Seperti halnya banyak kerabat penumpang lain, mereka juga enggan mengurus asuransi dan hak penumpang lain sebelum nasib kerabat mereka diketahui keberadaanya. “Kami masih fokus ditemukan dulu, biar semua jelas nasibnya baru urus yang lain,” katanya.


Soal penghentian sementara itu juga diketahui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang. Basarnas sebelumnya telah memberikan pengumuman pada keluarga dan relawan di Crisis Center di Surabaya tentang rencana itu. Pencarian dilanjutkan pada 20 Februari 2015.



Baca berita lain:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya