- kompolnas.go.id
VIVA.co.id - Pimpinan, penyidik, hingga karyawan Komisi Pemberantasan Korupsi ramai-ramai mengaku mendapatkan teror. Tak hanya itu, teror juga menyasar keluarga.
Menanggapi, Anggota Kompolnas M Nasser mengatakan berita teror KPK tersebut cukup mengejutkan dan terkesan ada kejanggalan. Menurutnya penyidik KPK yang diteror, pada umumnya merupakan anggota kepolisian. Harusnya, mereka tahu bagaimana mengatasi ancaman tersebut
"Hal itu tidak sulit untuk diatasi bagi mereka, karena kan mereka juga anggota kepolisian," ujar Nasser kepada VIVA.co.id di kantor Kompolnas, di Jl Tirtayasa VII No 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 12 Februari 2015
Ia juga menyayangkan, harusnya KPK lapor ke Polda Metro Jaya atau jajaran Polri terdekat, jika dirasa ada teror yang sistematis. Karena polisilah yang tahu bagaimana mengatasi teror dan ancaman itu. "Sudah ada SOP-nya, pasti bisa diselesaikan dengan cepat," ujarnya.
Kompolnas ingin agar semua pihak termasuk KPK menghindari hal-hal yang bisa memicu atau membentuk opini publik untuk berprasangka pada negatif pada Polri. Menurutnya dengan adanya isu ini justru memperlemah Polri secara sistematis.
"Jadi kalau ada upaya untuk melemahkan KPK atau Polri, harus kita lawan bersama, termasuk pembentukan opini yang terkesan sistematis," ujarnya.
Sebelumnya isu teror KPK disampaikan langsung oleh Bambang Widjojanto kemarin, Rabu, 11 Februari 2015. Menurutnya, teror tersebut dikirim dan dilakukan melalui lewat pesan pendek, telepon, hingga berkali-kali dibuntuti saat pulang.
Mohammad Nadlir/Jakarta
Baca juga: