- REUTERS/Olivia Harris
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepolisian Republik Indonesia untuk menangkap peneror pimpinan dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.
Hal ini ditegaskan Presiden Jokowi di sela-sela acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-3 di Jakarta Convention Center, Senayan, Kamis 12 Februari 2015.
Jokowi mengaku sudah bertemu dengan pimpinan KPK, dua hari lalu. Pertemuan itu dilakukan menyusul adanya teror terhadap pimpinan dan pegawai KPK. "Saya tanyakan yang meneror siapa, ini yang sulit dilacak," kata Jokowi.
Tak cuma pimpinan KPK yang melaporkan adanya teror. Pimpinan Polri juga melaporkan adanya teror terhadap personelnya ke Presiden Jokowi.
Jokowi pun meminta kepada Polri untuk mencari siapa pihak yang melakukan teror itu. "Kalau yang meneror sudah jelas, ya tangkap saja. Polri sudah saya undang. Ya kalau memang betul ada yang meneror, ya tangkap," ujar Jokowi.
Sebelumnya, pimpinan dan beberapa penyidik serta staf KPK mendapat teror dari pihak tak dikenal. Teror yang bernada ancaman terhadap keselamatan jiwa, bahkan juga ditujukan kepada anggota keluarga dari pimpinan dan beberapa staf penyidik KPK yang tengah menyidik kasus gratifikasi Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
Peristiwa ini kemudian dilaporkan pimpinan ke Tim 9 dan Presiden Jokowi. Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, juga sudah melaporkan peristiwa ini ke Polri. (one)
Baca juga: