Siapa Penebar Teror ke Penyidik KPK?

Bambang Widjojanto Bertolak Ke Bareskrim Mabes Polri
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id -
Jokowi Naksir Johan Budi Sejak Lama
Komisi Pemberantasan Korupsi telah mengkonfirmasi kebenaran adanya sejumlah ancaman yang ditujukan terhadap sejumlah pegawainya. Ancaman berupa teror itu dialamatkan kepada penyidik, pejabat struktural hingga staf KPK.

KPK-Polri, Kabareskrim: 'Sesama Bus Kota Tidak Mendahului'

Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, menyebut teror tersebut sebagai ancaman yang cukup serius. Hal tersebut dinilainya serius lantaran ancaman yang didapatkan para pegawai KPK itu eskalatif atau terus meningkat.

Bahkan, salah satu ancamannya itu menyangkut nyawa. "Menurut kami stadium ancamannya sangat eskalatif karena bisa menyangkut nyawa," kata Bambang dalam konferensi pers di Gedung KPK, Rabu malam 11 Februari 2015.

Tidak hanya pegawai KPK yang mendapat ancaman itu. Bambang mengatakan, ada pihak keluarga dari pegawai KPK yang juga turut menjadi korban ancaman itu.

"Ancaman yang serius itu bukan hanya kepada staf dan karyawan KPK saja, tapi juga melebar pada keluarga dan ini yang disebut sangat serius dan sangat mengkhawatirkan," kata Bambang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, salah satu peristiwa teror terhadap keluarga dari pegawai KPK itu terjadi pada Selasa malam, 10 Februari 2015. Korban dalam peristiwa teror adalah seorang pria yang hendak menjemput keluarganya di Gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Menurut seorang sumber, sejak awal perjalanan untuk menjemput keluarganya itu, pria tersebut memang sudah merasa sudah dibuntuti oleh empat orang yang berboncengan menggunakan dua sepeda motor. Mobilnya sempat dipepet oleh sepeda motor itu.

Sekitar pukul 21.00 WIB, pria itu tiba dan langsung memarkirkan mobilnya di jalan yang berada di samping Gedung KPK. Karena hari sudah mulai malam, keadaan di jalanan sekitarnya sepi.

"Keadaan tidak terlalu gelap. Ada lampu jalan. Tapi memang di belakang kan kalau malam sudah sepi," kata seorang sumber.

Tanpa disadari, sepeda motor yang menguntitnya tiba-tiba sudah berada di belakang mobilnya. Salah satu penumpang motor itu kemudian turun dan berjalan menuju ke depan mobil, sedangkan rekan-rekannya tetap berada di atas motor dengan posisi di belakang mobil.

Pria itu sempat turun untuk menanyakan maksud dari orang yang berada di depan mobilnya tersebut. Namun tanpa diduga, orang yang berada di depan mobilnya itu langsung menodongkan senjata api. Kejadian tersebut luput dari pantauan petugas di pos keamanan yang berada tepat di gerbang belakang Gedung KPK.

Penodong itu sempat mengucapkan kata-kata yang bernada ancaman menghabisi nyawa pria itu, dan kemudian langsung kabur dengan kembali menggunakan motor.

Usai ditodong, pria tersebut langsung berlari ke dalam Gedung KPK untuk meminta pertolongan. "Dia sangat ketakutan. Gemetaran. Bicaranya panik dan sambil menelepon keluarganya yang masih di dalam. Terus dia ke lobi, melapor," kata sumber itu.

Sesampainya di lobi, pria itu langsung menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya. Dia juga langsung dipertemukan dengan keluarganya. Malam itu, suasana di Gedung KPK menjadi tegang dan petugas keamanan diminta lebih waspada.

Paska kejadian, KPK langsung bertindak cepat untuk mencegah kejadian serupa terjadi kembali. Sebuah kamera intai (CCTV) mendadak dipasang di atas gerbang belakang, tidak jauh dari tempat kejadian. "Baru tadi siang dipasang," kata sumber.

Bahkan, untuk menghindari teror lanjutan, pria yang menjadi korban penodongan beserta seluruh keluarganya telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Hingga saat ini, masih belum diketahui siapa yang melakukan teror kepada pegawai KPK maupun keluarga dari pegawai tersebut. Pimpinan KPK, yang diwakili oleh Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain telah berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo dan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti terkait ancaman yang terjadi.

Badrodin Haiti telah menyatakan bahwa yang melakukan ancaman terhadap pegawai KPK bukan dilakukan oleh anggota polisi. "Saya sudah cek ke Kabareskrim kemarin, ternyata bukan dari anggota kami," kata Badrodin di kantor Presiden. 

Pimpinan KPK Kunjungi Mabes Polri, Mau Eratkan Kerjasama

Baca juga:

Gedung KPK di Jakarta

Perwira Menengah Polda se-Indonesia Datangi KPK

Mereka dipimpin langsung Kepala Divisi Hukum Mabes Polri.

img_title
VIVA.co.id
25 Februari 2016