Status Operasi AirAsia Berubah, Tim Basarnas Mulai Ditarik

Serpihan pesawat Air Asia
Sumber :
  • VIVAnews/Rusli

VIVA.co.id - Puluhan personel Basarnas, Rabu malam, 11 Februari 2015 ditarik dari sejumlah titik pencarian korban maupun serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di sejumlah daerah di sepanjang pesisir selat Makassar. Status operasi juga berubah dari operasi pencarian menjadi siaga operasi.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Tidak semua personel Basarnas ditarik karena masih ada sejumlah anggota yang tetap siaga di Posko Operasi AirAsia yang kini berada di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, yang sebelumnya berada di Kota Parepare.

"Status operasi berubah dari pencarian kini menjadi siaga operasi. Kami tetap menunggu laporan dari personel yang masih ada di Posko Operasi di Kabupaten Pinrang," kata Roki Asikin, Kepala Basarnas Makassar yang juga merupakan Kordinator SAR pencarian korban dan puing AirAsia QZ8501 di Selat Makassar.

Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501

Selama dua minggu setidaknya 76 serpihan, termasuk di antaranya serpihan besar yang diduga sayap pesawat tersebut ditemukan selama operasi pencarian berlangsung.

"Kami juga menemukan 12 jenazah termasuk diantaranya body part yang diduga penumpang AirAsia QZ8501. Masing-masing enam yang ditemukan di Majene dan enam lainnya di Kabupaten Pinrang," tambah Roki.

KNKT Ungkap Fakta Tragedi Jatuhnya AirAsia QZ8501

Operasi pencarian yang dilakukan di Selat Makassar dilakukan pasca penemuan sesosok jenazah yang ternyata teknisi pesawat QZ8501, Syaiful Rahmat, di perairan Majene, Sulawesi Barat pada tanggal 28 Januari lalu.

Laporan: Rusli 
Badan Pesawat AirAsia Tiba di Jakarta

Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya

CEO AirAsia Group Tony Fernandes diinformasikan menghadiri acara ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2015