Sumber :
- Muhammad Tahir/Bulungan
VIVA.co.id
- Tidak cuma Jakarta saja yang mengalami banjir, Ibu Kota Kalimantan Utara, Kabupaten Bulungan, juga lumpuh akibat banjir yang melanda daerah itu sejak Senin lalu. Ketinggian air rata-rata satu meter tapi ada satu kawasan yang bahkan mencapai tujuh meter.
Ketinggian air di Tanjung Selor, kota utama di Kabupaten Bulungan, yang semula berkisar 45 centimeter, kini naik menjadi rata-rata satu meter. Aktivitas warga pun terganggu. Mereka yang hendak keluar rumah harus menggunakan perahu.
Banjir semakin tinggi mengenangi sejumlah fasilitas umum, seperti perkantoran, sekolah dan tempat ibadah. Aliran listrik pun telah padam sejak Selasa lalu.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Hujan Lebat, Kampung Pulo Tak Banjir
Ketinggian air di Tanjung Selor, kota utama di Kabupaten Bulungan, yang semula berkisar 45 centimeter, kini naik menjadi rata-rata satu meter. Aktivitas warga pun terganggu. Mereka yang hendak keluar rumah harus menggunakan perahu.
Banjir semakin tinggi mengenangi sejumlah fasilitas umum, seperti perkantoran, sekolah dan tempat ibadah. Aliran listrik pun telah padam sejak Selasa lalu.
Banjir itu akibat hujan terus-menerus dan luapan Sungai Kayan, yang merupakan kiriman dari hulu sungai di Long Pesok ditambah kiriman banjir dari Sabah, Malaysia.
Warga mulai memadati lokasi pengungsian di Gedung Wanita, Jalan Cendrawasih, Tanjung Selor. Warga yang mengungsi dan terus berdatangan mencapai 435 jiwa. Sebagian besar adalah anak-anak.
Pemerintah Kabupaten Bulungan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara kini sudah menyediakan tenaga medis yang siaga selama 24 jam nonstop. Mereka ditempatkan di lokasi pengungsian.
Pemerintah berupaya menyiapkan dapur umum dan sarana mandi cuci kakus serta beberapa fasiitas lain di pengungsian. Warga mengaku sudah beberapa hari ini tidak bisa beraktivitas akibat banjir kian tinggi.
Pejabat Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, juga mengimbau warga di lokasi rawan banjir agar mengungsi ke tempat yang disediakan atau ke lokasi lain yang lebih tinggi.
Sudah tiga hari banjir tinggi melanda lima kecamatan di kabupaten itu, yakni Kecamatan Tanjung Selor, Kecamatan Tanjung Palas, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kecamatan Peso dan Kecamatan Peso Hiling. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Peso yang mencapai tujuh meter atau hingga atap rumah.
Korban jiwa
Musibah itu telah merenggut korban jiwa. Satu orang meninggal dunia karena kedinginan di Kecamatan Peso. Tiga orang tersengat listrik di Kecamatan Tanjung Selor. Satu di antaranya tewas dan dua yang lain masih dirawat di rumah sakit setempat.
Aktivitas di Ibu Kota lumpuh total dan seluruh arus listrik padam. Ribuan orang mengungsi di daerah yang lebih tinggi dan di lokasi pengungsian yang didirikan pemerintah.
Kabupaten Bulungan (dahulu bernama Kabupaten Bulongan) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanjung Selor.
Tanjung Selor sekaligus merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara. Tanjung Selor bukan sebuah daerah yang berstatus kotamadya tetapi kecamatan yang masih dipimpin Camat.
Kalimantan Utara adalah provinsi termuda Indonesia, resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.
Muhammad Tahir dan Didik/Bulungan
Baca berita lain:
Baca berita lain:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Banjir itu akibat hujan terus-menerus dan luapan Sungai Kayan, yang merupakan kiriman dari hulu sungai di Long Pesok ditambah kiriman banjir dari Sabah, Malaysia.
