Indeks BPS: 'Orang Manado' Paling Bahagia

Nelayan Pelabuhan Tahuna, Sulawesi Utara, Rabu (28/1/2015).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA.co.id - Kabar gembira bagi warga Sulawesi Utara. Hasil Indeks kebahagiaan Provinsi Sulawesi Utara pada 2014 mencapai 70,79 persen. Itu menandakan bahwa hampir sebagian besar masyarakat di daerah ini bahagia.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, Faizal Anwar, ada tiga aspek yang memiliki kontribusi paling tinggi dalam indeks kebahagiaan. Yaitu pendidikan sebesar 14,29 persen, pendapatan rumah tangga 14,17 persen, dan kondisi rumah dan aset sebesar 12,33 persen.

Faizal menuturkan, tingkat kepuasan penduduk Sulut terhadap keharmonisan keluarga adalah paling tinggi yakni 80,28 sementara pendidikan memiliki tingkat kepuasan paling rendah yaitu 63,33. Indeks kebahagiaan penduduk di perkotaan 73,38 atau relatif lebih tinggi dibandingkan di pedesaan yakni 68,68.

BPS mengukur tingkat kebahagiaan mulai 2014 dengan cakupan sampel yang dapat digunakan untuk estimasi tingkat nasional maupun provinsi.
Responden tingkat kebahagiaan 2014 di Sulut adalah kepala rumah tangga atau pasangan sebanyak 1.690 rumah tangga yang tersebar di 15 kabupaten dan kota.

Responden perempuan sebesar 53,61 persen atau lebih banyak dibanding laki-laki sebesar 46,39 persen. Selain itu, sebagian besar responden berpendidikan SMA atau sebesar 28,76 persen dan perguruan tinggi 8,64 persen.

Ada 10 aspek kehidupan yang menjadi indikator kebahagiaan yakni kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan dan keamanan.

"Meski demikian, kebahagiaan merupakan suatu hal yang dirasakan dan dipersepsikan secara berbeda oleh setiap orang, karena itu pengukuran kebahagiaan merupakan hal yang subyektif," kata Faizal Anwar, Sabtu 7 Februari 2015, di Manado.

Warga Manado merespons positif hasil BPS tersebut. Yulin Anthoni, misalnya menyampaikan orang Sulut atau Manado terlihat meski hidup pas-pasan tapi sangat menikmati kehidupan mereka.

"Lihat saja di rumah-rumah makan selalu full. Dimana ada rumah makan baru pasti dijubeli pengunjung. Tak hanya hobi makan, orang Sulut itu doyan bergaya. Muncul model baru pasti langsung diikuti. Makanya, orang Sulut itu bahagia, yang penting bisa makan dan bergaya mereka menikmati hidup," kata ibu rumah tangga ini.

Senada disampaikan Rini, mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Rata-rata orang Sulut kata dia, rajin bekerja dan rukun dalam keluarga. "Orang Sulut kelebihannya berbagi dengan orang lain. Hidup rukun dan saling jaga toleransi juga kuncinya kebahagian," ujarnya.

Agustinus Hari/Manado


Baca juga:

Jawa Sumbang 58,1 Persen Ekonomi RI di Kuartal II 2016
MoU BKPM dan BPS Sediakan Data serta Informasi Statistik

Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS

Dengan data yang akurat membuat kepercayaan investor meningkat.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016