Ini Agenda Kunjungan Jokowi ke Tiga Negara ASEAN

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • REUTERS/G20 Australia/Handout via Reuters
VIVA.co.id -
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
Presiden Joko Widodo pada hari ini memulai kunjungan perdana kenegaraan ke tiga negara Asia Tenggara yakni Malaysia, Brunei dan Filipina. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meninggalkan Jakarta pada pukul 12.00 WIB.

Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama

Sementara, Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi, sudah meninggalkan Indonesia lebih awal pada Rabu kemarin. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, yang ditemui media pada Kamis, 5 Februari 2015 di Jakarta Pusat, mengatakan tujuan dari kunjungan ini merupakan ajang perkenalan Jokowi sebagai pemimpin baru Indonesia.
Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah


Selama berada di Kuala Lumpur, Jokowi akan bertemu dengan beberapa petinggi antara lain Raja Malaysia dan Perdana Menteri Najib Tun Razak. Selain itu, lanjut pria yang akrab disapa Tata, akan ada beberapa isu yang akan disinggung saat menggelar pertemuan bilateral di antara pejabat tinggi.


"Isu pertama, terkait mengenai perlindungan buruh migran. Selain mengenai pemberian izin untuk pendirian Pusat Pembelajaran Masyarakat (CLC) dan akses pendidikan kepada anak-anak buruh migran, tetapi juga pemulangan secara sukarela ke Tanah Air," papar Tata.


Isu kedua, lanjut Tata, terkait kerjasama maritim yakni bagaimana upaya menangani manusia perahu yang ditangkap di Berau, Kalimantan Timur. Isu ketiga yang dibahas dengan Negeri Jiran, yakni terkait perbatasan.


"Rencananya akan ada diskusi mengenai perbatasan di minggu kedua di bulan Februari 2015. Selain itu, akan dibuat peta jalan perbatasan," imbuh dia.


Di bagian akhir kunjungan, kata Tata, akan ditandatangani sebuah nota kesepahaman terkait perlawanan terhadap kejahatan narkoba.


Beli Radar Indonesia

Perjalanan Jokowi kemudian berlanjut pada Sabtu, 7 Februari 2015 dengan bertolak ke Brunei. Di sini, ujar Tata, Jokowi akan fokus kepada beberapa hal.


"Di antaranya bertemu dengan warga Indonesia yang bermukim di Brunei, berkunjung ke beberapa perusahaan, terutama minyak, menawarkan peluang investasi di bidang perumahan, maritim dan energi," papar Tata.


Selain itu, akan dijalin kerjasama di bidang politik hukum dan keamanan, karena Brunei merupakan pembeli produk radar buatan PT Pindad dan Dirgantara Indonesia. Di bagian akhir, ujar dia, rencananya akan diteken MoU di bidang kesehatan.


Sementara, pada hari Minggu, 8 Februari 2015, Jokowi direncanakan bertolak ke Manila, Filipina. Di sini, Indonesia berniat untuk meningkatkan investasi dari Filipina ke Indonesia senilai US$10 miliar.


"Selain itu, kami juga akan membahas kerjasama maritim mengenai keberadaan manusia perahu di Berau," ujar dia.


MoU turut ditandatangani di Filipina antara lain di bidang penanggulangan kejahatan narkoba, pelatihan dan edukasi kaum profesional. (one)


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya