Jokowi: 50 Orang Meninggal karena Narkoba Tiap Hari

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
- Presiden Joko Widodo kembali menyoroti persoalan darurat narkoba yang tengah melanda Indonesia. Bahkan, kata Presiden, setiap hari ada 50 generasi muda yang meninggal karena narkoba.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

"Kalikan kalau satu tahun, 18 ribu orang meninggal karena narkoba," kata Presiden dalam acara Rapat Koordinasi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta, Rabu, 4 Februari 2015.
Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar


Hal itu pula yang jadi dasar Jokowi untuk menjelaskan kepada pemimpin negara lain yang melobinya agar membebaskan warga negaranya dari hukuman mati.


"Mereka minta untuk pengampunan, dan saya jawab kepada presiden dan perdana menteri yang datang pada saya supaya beliau tahu bahwa setiap hari meninggal 50 orang," kata dia.


Jumlah itu belum termasuk dalam posisi rehabilitasi yang mencapai 4,2 juta orang. "Ini bukan angka kecil, ini angka yang sangat besar sekali," ujarnya.


Sementara mereka yang tidak bisa direhabilitasi mencapai 1,2 juta. Tak hanya itu. Di lembaga pemasyarakatan 70 persen narapidananya tersangkut narkoba.


"Inilah yang harus kita sikapi secara penuh dan tegas. Jangan diberi toleransi atas masalah ini," kata dia.


Hal yang lebih mengerikan, Presiden menambahkan, bandar narkoba bisa mengendalikan bisnisnya di dalam lembaga pemasyarakatan. Ada 64 orang yang divonis hukuman mati. Presiden berkomitmen tak akan memberikan grasi kepada mereka.


"Oleh sebab itu, semuanya, gubernur, bupati, wali kota, kita harus satu garis, satu kata perangi narkoba. Jangan ada toleransi sekecil apa pun," lanjutnya. (one)


Baca berita lain:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya