- ANTARA FOTO/Eric Ireng
VIVA.co.id - Tim ‎Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, Sabtu, 31 Januari 2015, kembali mengindentifikasi empat jasad penumpang AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Menurut Ketua Tim DVI RS Bhayangkara Polda Jatim, Kombes (Pol) Budiyono, Seluruh jasad yang berhasil didentifikasi kali ini, umumnya dengan menggunakan sampel DNA pembanding, baik dari orangtua atau keluarga kandung yang lain.
Jasad berlabel B058, teridentifikasi atas nama Nanang Priyo Widodo (44), asal Malang, Jawa Timur. Jenazah kedua, label B059 atas nama, Donna Indah Nurwatie (39), asal Malang.
Ketiga, jasad dengan label B060 atas nama Andrian Fernando (13), warga Jalan Petemon, Surabaya. Kemudian Jasad berlabel B061 atas nama Viona Florensa Abraham (19), asal Desa Tomra, Kecamatan Pulau Leti, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Salah satu jenazah, lanjut Budiyono teridentifikasi dari metode skunder. Yakni ditemukannya cincin pernikahan yang bertuliskan nama istri.
"Jenazah dengan label B058, ada temuan properti yakni cincin kawin dengan tulisan nama istrinya, Tyas. Selain itu juga ada identitas lain seperti KTP, SIM dan STNK," jelas Budiyono, Sabtu 31 Januari 2015.
Jasad kedua, selain metode primer DNA dengan pembanding ibu kandungnya juga terkuak dengan analisa gigi. Dari data ante mortem perawatan gigi semasa hidup terjadi kecocokan. Dipadu dengan metode super impose, yang hasilnya juga sama. Serta dikuatkan hasil rekaman CCTV, yakni jenis pakaian yang dipakai korban.
Sementara jasad Andrian Fernando, teridentifikasi dengan metode primer DNA dengan pembanding ibu kandungnya juga terjadi kecocokan.
"Dari analisa CCTV, korban menggunakan pakaian jenis kaos merah dan bertuliskan Ben 10 Aliens Force," katanya.
Kemudian jasad Viona Florensa Abraham, teridentifikasi dengan sampel DNA milik ayah kandungnya.
Baca juga:
1.
2.
3.
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
CEO AirAsia Group Tony Fernandes diinformasikan menghadiri acara ini.
