Kunci Sukses Anak Buruh Tani Jadi Wisudawan Terbaik

Afida dan kedua orangtuanya
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Baidhowi, ayah Siti Afida (22 tahun), tak menyangka putrinya berdiri di antara 1.163 wisudawan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Kamis 29 Januari 2015. Lebih membanggakan lagi, putrinya itu menjadi wisudawan terbaik.

Kepada VIVA.co.id, Jumat 30 Januari 2015, Baidhowi mengisahkan perjalanannya menyekolahkan Afida hingga menjadi wisudawan terbaik.

Kita tentu masih ingat sosok orangtua Raeni, mahasiswi lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang (Unnes) beberapa waktu lalu. Ayah Raeni yang bekerja sebagai pengayuh becak, mampu menyita ribuan pasang mata saat mengantarkan putrinya dengan mengayuh becak ke kampus.

Tak berbeda dengan ayah Raeni, Baidhowi bersama istri tercintanya Aminah pun juga bersukacita mensyukuri keberhasilan putri pertamanya saat menuju kampus UIN Walisongo.

"Kami datang bersama keponakan-keponakan yang ikut senang karena Afida diwisuda. Kita naik angkutan," kata Baidhowi di Semarang.

Betapa terhenyaknya Baidhowi dan istrinya, saat protokoler wisuda menyebut berkali-kali nama Siti Afida yang didapuk menjadi wisudawan terbaik Fakultas Syariah UIN Walisongo 2015.

Keduanya yang duduk di kursi bagian tengah ruangan bahkan sempat kaget dan menangis. Tak terkecuali, sejumlah keluarga lain yang menunggu di luar ruangan.

"Kami kaget. Karena tidak tahu dan tidak ada kabar sebelumnya jika anak kami jadi wisudawan terbaik. Saya dan ibu sampai nrocos (menangis) saking senangnya, " ungkapnya.

Baidhowi kemudian mengenang masa kecil putri pertamanya itu. Sejak kecil, Afida dikenal sebagai pribadi yang penurut pada orangtua. Saat duduk di bangku Madrasah Aliyah Negeri Kendal, Afida dikenal sebagai gadis yang jarang keluar rumah untuk main-main.

"Anaknya senang baca buku. Meski kami tidak tahu buku apa. Dia keluar kalau pas bantuin bapak-ibunya di sawah untuk membawakan sayur-sayuran," kata Baidhowi.

Terbiasa Puasa

Pendidikan agama memang sudah ditanam Baidhowi kepada Afida dan adiknya yang kini menimba ilmu di Pondok Pesantren di Kendal. Afida bahkan sudah membiasakan diri puasa Senin dan Kamis sejak duduk di bangku SMA/MAN. Rupanya kebiasaan itu masih terus dilakukan Afida hingga kuliah.

"Anaknya memang senang puasa. Sekarang juga masih hafalan Alquran," kenang Baidhowi sambil memegang erat putri tercintanya.

Didampingi kedua orangtuanya, Afida mengaku akan melanjutkan studi S2 di UIN Walisongo karena mendapat beasiswa. Ia berharap, jika bekerja nantinya akan membahagiakan orangtuanya yang kini hidup dalam keterbatasan.

"Semoga bisa berangkatkan bapak dan ibu berhaji ke Mekah. Kalau sudah bekerja, saya akan belikan tanah, biar bapak ibu tidak menggarap tanah orang lagi. Insya Allah," ujar Afida sambil memeluk kedua orangtuanya. (one)

ITS Lombakan 2 Kapal Tenaga Matahari ke Jepang

Baca juga:

Minyak goreng

Mahasiswa Brawijaya Buat Jelantah Jadi Pengharum Ruangan

Pengharum ruangan model ini sudah dijual di pasaran.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016