- Repro - Google Map
VIVA.co.id - Apa yang dikhawatirkan Kepala tim SAR gabungan tentang semakin jauhnya korban Pesawat AirAsia QZ8501 terbawa arus laut akhirnya terbukti.
Satu bulan sejak AirAsia QZ8501 dinyatakan jatuh dan tenggelam di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, jasad-jasad korban AirAsia QZ8501 kini mulai ditemukan di permukaan laut sekitar Perairan Selat Makassar.
Dalam tiga hari terakhir ini, sudah lima jasad yang diduga korban AirAsia QZ8501 ditemukan terapung sekitar wilayah Selat Makassar.
Empat jasad ditemukan di Perairan Majene, Sulawesi Barat dan satu jasad ditemukan di Perairan Pinrang, Sulawesi Selatan. Sebenarnya, hal ini sudah diprediksi sejak hari ke-10 operasi SAR AirAsia QZ8501.
"Kita akan mempercepat pencarian untuk mencegah semakin jauhnya keluarga kita terbawa arus laut," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo, Selasa, 6 Januari 2015 lalu.
Dari hasil evaluasi selama masa operasi, arus laut di Selat Karimata dan sekitar lokasi ditemukan serpihan AirAsia mengarah ke timur laut atau ke arah Selat Makassar.
Pergerakan pergeseran korban dari Selat Karimata ke Selat Makassar karena terbawa arus bawah laut juga terdeteksi saat ditemukan tiga jasad korban AirAsia QZ8501 di Perairan Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Tak hanya korban, serpihan-serpihan pesawat nahas itu juga telah jauh terbawa arus bawah laut.
Berikut jumlah korban dan lokasi ditemukannya:
Selat Karimata
68 korban ditemukan di Perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tenga
Tiga korban ditemukan di Perairan Kotabaru, Kalimantan Selatan
Selat Makassar
Empat korban ditemukan di Perairan Majene, Sulawesi Barat
Satu korban ditemukan di Periaran Pinrang, Sulawesi Selatan
Baca juga:
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
CEO AirAsia Group Tony Fernandes diinformasikan menghadiri acara ini.
