Sumber :
- Antara/ Eric Ireng
VIVA.co.id
- Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, diblokade warga setempat pada Rabu, 28 Januari 2015. Akibatnya, semua penerbangan dari dan menuju Bandara Oksibil lumpuh total.
Juru Bicara Kepolisian Daerah Papua, Patrige Renwarin, mengatakan bahwa bandara itu diblokade warga dengan ditaruh drum-drum bekas aspal dan batu di landasan pacu. Aktivitas penerbangan pun ditutup karena landasan pacu tak bisa didarati atau dilepaslandasi pesawat terbang.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Juru Bicara Kepolisian Daerah Papua, Patrige Renwarin, mengatakan bahwa bandara itu diblokade warga dengan ditaruh drum-drum bekas aspal dan batu di landasan pacu. Aktivitas penerbangan pun ditutup karena landasan pacu tak bisa didarati atau dilepaslandasi pesawat terbang.
Blokade itu, kata Patrige, dilakukan oleh masyarakat adat. “Dilakukan sekitar 20 orang masyarakat adat suku Iwolbetabib dipimpin Ferry Kakyarmabin,” katanya dihubungi pada Kamis, 29 Januari 2015.
Belum diketahui secara jelas motif masyarakat memblokade landasan. "Polres memang sudah mengamankan warga yang memalang, tapi maksud dan tujuan mereka memang belum diketahui secara pasti," ujarnya.
Sejumlah penerbangan dari dan menuju Oksibil sempat tertunda. Pesawat dari Jayapura bahkan dilaporkan terpaksa kembali ke Jayapura karena tidak bisa mendarat.
Seorang warga Oksibil, Redison Manurung, membenarkan aksi blokade itu. "Penerbangan lumpuh total tidak ada pesawat yang mendarat," ucapnya.
Polisi kemudian berhasil membujuk warga yang melakukan blokade untuk menghentikan aksinya. “Hari ini, Kamis, penerbangan sudah kembali normal," jelasnya. (one)
Baca berita lain:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Blokade itu, kata Patrige, dilakukan oleh masyarakat adat. “Dilakukan sekitar 20 orang masyarakat adat suku Iwolbetabib dipimpin Ferry Kakyarmabin,” katanya dihubungi pada Kamis, 29 Januari 2015.
