Sebulan Sudah "Sang Kapten" Hilang Bersama AirAsia QZ8501

Kapten Irianto, pilot AirAsia QZ8501
Sumber :
  • VIVAnews/Ochi April
VIVA.co.id -
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
Panglima Armada Barat, Laksamana Muda TNI Widodo, menyatakan telah menarik seluruh kekuatan TNI dari lokasi evakuasi badan AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Penarikan seluruh kekuatan TNI menjadi isyarat bahwa operasi SAR AirAsia juga akan ditutup meski Badan SAR Nasional akan meneruskan pencarian melalui operasi SAR harian.
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501


"Sesuai dengan arahan Panglima TNI, untuk satuan tugas SAR seluruhnya kembali ke
homebase
masing-masing," kata Panglima Armada Barat, Laksamana Muda TNI, Widodo, saat berbincang dengan
tvOne
, Selasa 27 Januari 2015.


Selama pencarian berlangsung sejak 28 Desember 2014 atau sejak pesawat tujuan penerbangan Surabaya menuju Singapura itu hilang kontak dan terjatuh serta tenggelam di Selat Karimata, tim SAR baru menemukan 70 korban dari 162 orang yang terdaftar berada dalam penerbangan itu.


Dari 70 korban yang ditemukan, empat di antaranya adalah kru kabin AirAsia QZ8501, mereka di antaranya, kepala pramugari bernama Wanti Setyawati, pramugari kabin bernama Khairunisa Haidar Fauzi dan dua pramugara bernama Oscar Desano dan Wismoyo Ari Pambudi.


Ke empatnya ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa bersama 66 penumpang lainnya.


Dalam penerbangan itu, tercatat tak hanya Wanti, Nisa, Oscar dan Wismoyo saja yang merupakan bagian dari penerbangan itu, di sana juga ada Kapten Pilot bernama Iryanto, co-pilot bernama Remi Emanuel Plesel dan teknisi pesawat bernama Saiful Rakhmad.


Hingga satu bulan AirAsia QZ8501 jatuh dan tenggelam, keberadaan dan nasib pilot, ko-pilot dan tenisi tak kunjung diketahui.


Di beberapa kesempatan jumpa pers, Basarnas menduga pilot dan ko-pilot kemungkinan terjebak di dalam kokpit pesawat.


Sayangnya, hingga saat ini, kokpit itu belum juga dapat ditemukan, meski sebelumnya pada Sabtu, 17 Januari 2015 lokasi kokpit AirAsia QZ8501 sempat ditemukan di dasar Selat Karimata atau hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi ditemukannya badan bagian tengah dari pesawat nahas itu.


Lokasi keberadaan kokpit pesawat terdeteksi oleh alat pendeteksi
side scan sonar
yang ada kapal Navigasi Geosurvey.


Bahkan, saat itu Basarnas akan menerjunkan penyelam ke lokasi temuan untuk memastikan kondisi sebagian badan dan kokpit pesawat.


Selama masa operasi, tim SAR hanya dapat menemukan ekor, badan dan sepasang kotak hitam AirAsia. Sedangkan kokpit beserta pilot, co-pilot dan teknisi AirAsia hilang bersama ganasnya gelombang Selat Karimata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya