Omongan Lengkap Menteri Tedjo Soal Rakyat Tak Jelas

Menko Polhukam
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVAnews -
Dua Mantan Pimpinan KPK Harusnya Sampai Pengadilan
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijiatno menyita perhatian publik sepanjang akhir pekan kemarin. Tedjo mengeluarkan pernyataan yang menyinggung dukungan rakyat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi yang hubungannya kini tengah memanas dengan insitusi Kepolisian Republik Indonesia.

Tak Lagi jadi Pimpinan KPK, Ini Aktivitas Bambang Widjojanto

Pernyataan Tedjo itu disampaikan usai pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Sabtu 24 Januari 2015.
Respons Istana Soal Deponering AS dan BW


Kata-kata Tedjo soal 'rakyat tidak jelas' ramai dibicarakan. Bahkan mantan KSAL ini menjadi bulan-bulanan di media sosial.

Bagaimana sebetulnya pernyataan Tedjo kepada media mengenai 'rakyat tidak jelas'. Berikut wawancara lengkap Tedjo dengan media di Istana, Sabtu lalu:

Apa yang akan dibicarakan dengan Presiden?

Saya nggak tahu apa yang akan dibicarakan. Saya lagi di rumah sama anak cucu, dipanggil, ya saya datang ke sini. Nanti hasilnya di kasih tahu.


Membahas soal Keppres?


Saya nggak tahu menggenai Keppres tapi nanti dari hasil pertemuan akan kami sampaikan.


Soal Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang ditangkap, kan ada kekosongan pimpinan?


Kita akan mencarikan jalan terbaik, karena Bapak Presiden menginginkan save KPK save Polri, dua-duanya tidak boleh kita anakemaskan salah satu. Tapi dua-duanya kita selamatkan, ini kan konstitusi mengatur, harusnya bersama dengan KPK, Kepolisian, Kejagung menjadi kesatuan yang kuat untuk menangani suatu masalah hukum.


Posisi tiga pimpinan (KPK) ini bagaimana?


Nanti ada jalan keluarnya, saya tidak bisa beri (jalan ke luar) sekarang karena belum ada arahan dari Pak Presiden, nanti kalau pembicaraan kami berikan.


Banyak yang kecewa karena Pak Jokowi tidak memberi pernyataan tegas?


Itu sudah tegas sebagai kepala negara, jangan  berpihak pada salah satu loh ya. Saya tidak suka loh ya. Pertanyaannya sudah menyudutkan. Beliau katakan, jernihkan suasana, lakukan hukum secara benar sesuai yang berlaku, tidak menginginkan adanya gesekan antara kedua institusi, jelas tegas. Dan itu sudah ditaati oleh kedua institusi. Sudah taat beliau, jadi jangan diarah-arahkan ke yang tidak benar. Pesan beliau pada media juga jangan buat berita yang tendensius.


Apa benar Pak Jokowi menegur keras Abraham Samad (ketua KPK) dan Badrodin Haiti (plt Kapolri)?


Tidak benar, beliau katakan tegas itu tadi. Kenapa ini terjadi, harus seperti ini, artinya kan kedua-duanya nih ya, tolong bisa komunikasi dengan baik. Ini karena apa? Komunikasinya sudah terputus antara KPK, Polri dan Kejaksaan, dulu ada MoU, tapi saat ini terputus. Jadi kita ingin giatkan komunikasi antara KPK, Polri dan Jaksa Agung.


Ada rencana intervensi negara?

Lakukan penegakan hukum,  jangan tendensius, jangan menyudutkan salah satu pihak.


Tidak ada intervensi?


Itu urusan Polri dan KPK, bagaimana mereka berkomunikasi, supaya ada jalan keluarnya. Ini lembaga yang kita butuhkan saat ini.


Akan memediasi?


‎Tentu, kita akan memediasi menjadi kembali sesuai fungsinya, sehingga keduanya, sehingga kita bisa menyelamatkan ke dua institusi ini.


Ada rencana pertemuan KPK dan Polri lagi?


Kalau perlu ketemu ya ketemu saja KPK dan Polri untuk melakukan mediasi,pimpinan keduanya harus inisiatif, kali ketemu, ketemu saja.


Jadi dua pimpinan harapannya ini jangan mengeluarkan pernyataan tendensius?


Dua-duanya jangan, kan pertemuan dengan Polri dan KPK kemarin ada pernyataan yang menyudutkan, nggak boleh. Jangan membakar massa, membakar rakyat, ayo rakyat....
K
ita ini, tidak boleh seperti  itu, itu suatu sikap pernyataan yang kekanak-kanakan, berdiri sendiri dia, kuat dia, konstitusi yang akan mendukung.
Bukan dukungan rakyat yang nggak jelas itu.
Konstitusi yang akan mendukung.


Ada pergerakan-pergerakan dukung KPK?


Jangan membuat (tindakan) yang membuat panas, tetapi pergerakan massa masih ada, ini yang kita sesalkan sebagai penanggung jawab keamanan. Sebagai koordinatornya saya agak menyayangkan, itu mestinya tidak perlu terjadi.  Boleh terjadi (pergerakan massa), tapi kalau tertutup silakan. Jangan semua di depan media, seperti itu tidak baik. Kekanak-kanakan.


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya