- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo disinyalir akan membentuk tim independen, guna mengungkap kasus pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto dan Kapolri terpilih Komjen Pol Budi Gunawan.
Tim independen ini terdiri dari mantan Wakapolri Oegroseno, Pakar Hukum UI Hikmahanto Juwana, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiediqie, Pengamat Hukum Bambang Widodo Umar, mantan Pimpinan KPK Ery Riyana Harjapamengkas dan Tumpak Hatorangan. Sementara itu, satu anggota tim lagi yang tak datang adalah Syafi'i Maarif.
"Kami berenam diminta berikan masukan, terkait masalah hubungan antara KPK dan Polri. Termasuk, mengenai personel Polri dan KPK yang menghadapi proses hukum," kata Jimly di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu 25 Januari 2015.
Menurut Jimly, dia diundang secara pribadi untuk memberikan masukan. Namun, Jokowi belum memutuskan untuk membentuk tim independen secara formal.
"Tetapi, sewaktu-waktu kami diminta berikan masukan masalah ini," kata dia menambahkan.
Hal ini dilakukan Jokowi, kata Jimly, untuk meredakan ketegangan dan memberikan kesempatan proses penegakan hukum agar berlangsung objektif, transparan dan berlangsung sebagaimana mestinya.
"Kami juga mengatakan, akan berkomunikasi dengan Kepolisian dan KPK sepanjang hal-hal yang ditentukan," kata dia.
Namun, sepertinya Jokowi akan segera meresmikan tujuh orang ini sebagai tim independen untuk mengungkap kirsuh dua lembaga penegak hukum tersebut.
"Membentuk tim independen, tetapi dibentuk supaya kami tidak melakukan hal-hal yang kontraproduktif, seperti menganggu proses hukum di KPK dan Polri," kata dia.
Menurut Jimly, tim ini juga akan dibentuk untuk melakukan evaluasi terhadap penunjukan Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"Semuanya. Hubungan KPK-Polri, maupun personel yang proses hukum. Kami pisahkan orang perorang dengan institusi." (asp)
Baca juga:
Integritas Firli Bahuri dan Komitmen Penegakan Hukum Irjen Karyoto
Setelah mempertimbangkan semua bukti-bukti pelanggaran etik yang dilakukan Firli saya menyimpulkan Firli memang bukan pribadi yang berintegritas.
