Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id -
Pernyataan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno, menjadi buah bibir terhangat akhir pekan ini di media sosial. Bahkan, nama Tedjo mendadak mencuat sebagai trending topics di ranah Twitter.
Dalam pernyataannya, Tedjo menuduh para pendukung KPK adalah rakyat tak jelas. “Pernyataan yang menyudutkan tidak boleh. Jangan membakar massa, itu suatu sikap pernyataan yang kekanak-kanakan. Konstitusi yang akan mendukung, bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu. Konstitusi yang akan mendukung,” kata Tedjo di Istana Negara, kemarin.
Dalam pernyataannya, Tedjo menuduh para pendukung KPK adalah rakyat tak jelas. “Pernyataan yang menyudutkan tidak boleh. Jangan membakar massa, itu suatu sikap pernyataan yang kekanak-kanakan. Konstitusi yang akan mendukung, bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu. Konstitusi yang akan mendukung,” kata Tedjo di Istana Negara, kemarin.
Tedjo menuding KPK telah melakukan provokasi massa. Sehingga muncul gerakan yang mendukung lembaga antikorupsi tersebut.
Selain itu, dia menyatakan kekecewaannya pada pimpinan KPK yang dianggap memperkeruh suasana. Terutama, pernyataan Ketua KPK, Abraham Samad yang sudah menyudutkan Polri.
Akan tetapi, apa yang disampaikan oleh Tedjo justru menjadi lelucon bagi para pengguna Twitter. Khususnya, mengenai tudingannya bahwa massa yang datang ke KPK itu adalah rakyat tak jelas.
Padahal, di sana ada juga hadir mantan Wakil Menkumham, Denny Indrayana, Dosen UI Imam Prasodjo, pengacara senior Todung Mulya Lubis dan sejumlah organisasi massa yang datang silih berganti.
"Perilaku pendukung mencerminkan orang yg didukungnya." Yg dukung Pak Tedjo jadi menteri siapa ya?
— rachel maryam (@cumarachel) January 25, 2015
mbok orang rabun macam menteri tedjo itu jangan dihina, tolong belikan kacamata saja...
— Jay Dewar (@jendelaa_) January 25, 2015
Kalo tedjo yang dulu sebelum jadi menteri okelah masih katrok, dekil, lugu. Tapi sekarang begitu jadi menteri, si tedjo langsung. Ember.
— Jenderal Bangpol (@Polisi_TL) January 25, 2015
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tedjo menuding KPK telah melakukan provokasi massa. Sehingga muncul gerakan yang mendukung lembaga antikorupsi tersebut.