Rangkaian Teror Kekerasan Aktivis di Bangkalan

Rangkaian Teror Kekerasan Aktivis di Bangkalan
Sumber :
  • Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya

VIVA.co.id – Teror kekerasan aktivis di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, sudah berulang kali terjadi. Mulai pemukulan, pembacokan, penikaman, hingga yang terbaru penembakan yang menimpa Direktur CIDe, Mathur Husyairi (47 tahun), pada Selasa dini hari, 20 Januari 2015.

“Kekerasan menggunakan senjata api ini pertama kali terjadi. Biasanya hanya menggunakan senjata tajam," ujar Mahmudi Ibnu Khatib, aktivis yang tergabung dalam Poros Pemuda Jawa Timur, Rabu, 21 Januari 2015.

Dia mengatakan, bagi para aktivis yang berseberangan dengan penguasa di Bangkalan, sudah bisa dipastikan akan mendapatkan teror dengan senjata tajam. Seperti yang pernah dialaminya pada 2013.

"Saya pernah dilukai dengan menggunakan senjata tajam," katanya sambil menunjukkan luka bacok di tangan kiri.

Dalam kurun waktu 2010 hingga 2013, terjadi tiga kali peristiwa kekerasan kepada aktivis di Bangkalan. Di antaranya, pertama, 6 November 2010, Fahrillah ,aktivis Aliansi LSM-Mahasiswa Peduli Perubahan Kabupaten Bangkalan dibacok di Jalan Raya Bangkalan-Kamal.

Kejanggalan Kasus Ujang Tembak Polisi di Bandung

Kedua, 1 Maret 2013, Muzakki Sekretaris PKNU Bangkalan dibacok orang tak dikenal, saat mengendarai sepeda motor ketika perjalanan pulang ke rumahnya. Ketiga, 8 Maret 2013, Mahmudi dibacok orang tak dikenal saat mengendarai sepeda motor di Bangkalan.

Tiga aktivis itu dikenal sebagai pendukung setia calon Bupati Bangkalan, Imam Bukhori, yang kontra dengan Bupati Fuad Amin Imron.

"Semua yang mengalami luka bacok, saat mengendarai sepeda motor. Kalau Kak Mathur ditembak menggunakan senjata api, setelah turun dari mobilnya," jelasnya.

Teror yang dialami para aktivis di bangkalan itu juga melalui pesan singkat, atau telepon, dan melalui kabar yang menyebar di kalangan sesama aktivis.

"Teror itu sudah biasa bagi kami. Terornya tidak melalui SMS, atau telepon. Tetapi, kami mendapatkan informasi yang tersebar dari mulut ke mulut," tambah Fahrillah, Wakil Ketua Madura Corruption Watch (MCW).

Mathur Husyairi, yang juga Sekretaris Jenderal MCW, ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya pada Selasa dini hari. Dia mengalami luka cukup parah di perut.

Kepala dr. Urip Murtedjo, Kepala Instalasi Rawat Darurat RSUD dr. Soetomo Surabaya, mengatakan bahwa kondisi Mathur mulai ada perkembangan membaik. Jika tidak ada masalah, Mathur bisa sembuh dalam lima hari mendatang.

“Kondisi masih di lantai tiga IGD. Dia sudah sadar, meski harus memakai alat bantu napas (reftinator). Karena, dia dalam kondisi syok akibat perdarahan di perut. Proyektil sudah diambil dan organ perutnya dijahit,” kata Murtedjo. (asp)


Baca berita lain:



Rebut Senjata, Ujang Tembaki Dua Polisi Hingga Terkapar

penembakan di markas angkatan laut AS

Penembakan Brutal di Texas, 1 Tewas 3 Luka Parah

Pelaku berhasil kabur. Polisi setempat tengah memburu.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2016