DVI Kesulitan Identifikasi Jenazah Penumpang AirAsia

Konferensi DVI Polda Jatim, Senin, 19 Januari.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tudji Martudji
VIVA.co.id
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
- Enam dari 51 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, belum berhasil diidentifikasi. ‎Kepala Tim DVI RS Bhayangkara Polda Jatim Kombes Polisi dr. Budiyono mengaku pihaknya menemui kesulitan, karena kurangnya data.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

"Kesulitannya karena data
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501
ante mortem dan
post mortem
belum lengkap. Misalnya, info keluarga tentang data gigi yang belum lengkap. Kami juga terus berusaha, termasuk menghubungi dokter gigi‎, meski belum membuahkan hasil," kata Budiyono, Senin, 19 Januari 2015.


Dia menambahkan, tim masih terus mencari informasi tentang pemakaian gigi palsu pada sejumlah jenazah. Sampel DNA yang sudah didapat disebutnya tidak membantu proses identifikasi, karena profil DNA tidak muncul dalam pemeriksaan.


Keterangan keluarga tentang beberapa ciri fisik seperti tahi lalat atau bekas luka operasi, juga belum memberikan hasil. "Karena bekas luka, tahi lalat atau ciri fisik lainnya tidak bisa lagi dikenali. Kondisi (jenazah) sudah kurang bagus," ucap Budiyono.


Budiyono berjanji Tim DVI tetap semangat melakukan identifikasi, dengan menelusuri riwayat perawatan gigi, termasuk mencari dokter yang merawat atau puskesmas yang pernah menjadi rujukan korban semasa hidup.


"Jadi, ini bukan alasan kami tidak melakukan identifikasi," katanya. Kesulitan, sebut Budiyono, dapat diantisipasi dengan penelusuran barang pribadi milik korban. Tapi, kendalanya adalah jika korbannya sekeluarga.


Maka petugas DVI harus meyakinkan ahli waris, agar dapat memperoleh akses ke kamar pribadi korban dan memperoleh barang-barang pribadi untuk penyelidikan. (art)


Simak Juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya