SBY Piawai Berhubungan dengan Pihak Asing, Jokowi?

Para pemimpin KTT APEC 2013 setelah sesi foto bersama
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
- Sepuluh tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sejumlah catatan penting kehadiran Indonesia di mata internasional. Kepiawaian SBY dalam hubungan kenegaraan, mesti menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan saat ini.

Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama

Dalam diskusi Diskusi Kebijakan Luar Negeri di Bawah SBY yang digelar Centre for Strategic and International Studies (CSIS), terungkap bahwa di mata negara lain SBY terbilang cukup berhasil menempatkan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. Kendati dalam realitas, kondisi demokrasi di dalam negeri tak seperti yang dilihat oleh negara lain.
Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah


"SBY berhasil membangun kepercayaan, lewat sikapnya yang
care,
gaya kepemimpinannya yang kerap mengambil inisiatif di negara lain. Sehingga Indonesia diterima di negara lain," kata Kepala Program Paska Sarjana Diplomasi Universitas Paramadina, Dinna Wisnu, Senin 19 Januari 2015.


Meski begitu, SBY tetap gagal membangun demokrasi yang sesungguhnya di dalam negeri. Konflik berkaitan demokrasi mengemuka begitu luas, termasuk gagalnya Indonesia dalam mengentaskan kemiskinan seperti harapan dalam Millenium Development Goals (MDGs).


Menurut Dinna, hal ini tentu menjadi tantangan besar bagi Presiden Joko Widodo saat ini. Tantangan dunia internasional yang berubah-ubah, harus menjadi perhatian penting bagi Jokowi dalam membangun apa yang sudah dibangun SBY di mata internasional.


"Tantangan dunia internasional kini, bukan lagi soal adu besar, tapi sudah adu berani. Kini juga sudah adu gesit, ada
proxi war
hingga ada
cold war
. Jadi mudah-mudahan Jokowi tidak cuma konsen ke dalam (Indonesia) saja," kata Dinna.


Peneliti Senior CSIS Philips Jusario Vermonte yang turut hadir menjadi pembicara menambahkan, secara keseluruhan ada tiga tantangan besar internasional yang harus dihadapi Jokowi. Pertama soal stabilitas politik, kedua kepemimpinan dan terakhir tentang ekonomi pembangunan.


"Catatan pentingnya adalah bagaimana Indonesia tetap menjaga image demokrasinya di mata internasional. Bagaimana menjaga ini seperti yang dilakukan SBY, menjadi pekerjaan rumah Jokowi," kata Philips. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya