Sopir Angkutan di Malang Tak Kompak Turunkan Tarif

Angkot Mogok Massal
Sumber :

VIVA.co.id - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi Rp6.700 per liter direspons beragam oleh para pengemudi angkutan kota (angkot) di Kota Malang, Jawa Timur, dalam hal penentuan tarif. Beberapa jalur sudah bertekad menurunkan harga tarif, namun yang lain menunggu keputusan Pemerintah.

Adi Purwanto, Ketua Paguyuban jalur Arjosari-Borobudur-Hamid Rusdi (ABH), menyatakan siap menurunkan tarif angkot menjadi Rp3.000 untuk umum dan Rp2 ribu untuk pelajar pada 20 Januari 2015. Rencana itu sudah dituangkan dalam edaran yang ditempel di masing-masing angkot.

"Kami sudah membuat edaran dan siap menurunkan tarif angkot besok. Saat ini, tarif masih tetap Rp4 ribu," kata Adi Purwanto, Senin 19 Januari 2015.

Sikap ABH menurunkan tarif tidak diikuti jalur lain. Ketua Paguyuban Arjosari-Dinoyo-Landungsari (ADL), Arifin Sarido, masih menunggu keputusan resmi pemerintah terkait penurun harga angkutan dalam kota.

"Kalau harga bensin turun, tentunya kami juga akan menurunkan harga. Sekarang kami masih menunggu keputusan pemerintah," katanya.

Respons tak sama juga disampaikan Ahmad Qodar, Ketua Paguyuban jalur Landungsar-Gadang (LG). Ia mengatakan, mayoritas pengemudi angkot LG sudah menurunkan tarif sendiri meski besarannya bervariasi. "Ada yang menurunkan jadi Rp3.500 ada juga yang menarik Rp3.000 dan untuk pelajar Rp2.000," katanya.

Ia mengaku menunggu pembahasan tarif dengan Pemerintah Kota Malang, meski hingga kini masih belum ada undangan guna membahas hal itu. "Kami berharap agar Dishub tidak lama-lama untuk menetapkan tarif resmi," tegasnya.


Baca berita lain:


Bulan April, Kementerian ESDM Beri Sinyal Harga BBM Turun

Harga Minyak Dunia Lesu, Perusahaan Minta Insentif

(asp)

SPBU

Ikuti Harga BBM, Pengusaha Minta Tarif Angkutan Diturunkan

Pemerintah turunkan harga BBM sebesar Rp500 per liter.

img_title
VIVA.co.id
30 Maret 2016