- ANTARA FOTO/Eric Ireng
VIVA.co.id – Tim DVI Polda Jawa Timur, belum berhasil mengidentifikasi enam jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan di Selat Karimata. Hanya dengan mengandalkan tes DNS, pada hari ke-22 ini, rapat rekonsiliasi yang dilakukan tim juga belum menemukan hasil.
"Sebenarnya dari 6 jenazah itu, ada satu yang mungkin teridentifikasi tapi masih alot dalam rapat rekonsiliasi. Sehingga, sampai pukul 12.25 WIB ini hasilnya masih nihil," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes (Pol) Awi Setiyono dalam konferensi pers di Markas Polda Jawa Timur, Minggu, 18 Januari 2015.
Awi menjelaskan, satu jenazah yang hampir teridentifikasi tersebut sebenarnya sudah bisa dipastikan indentitasnya dari properti kaus korban, dari gigi palsu yang dipakai. Namun, data ini masih bersifat skunder dan masih perlu didalami lagi.
"Kalau ada data primer bisa cepat. Namun dari dokter ontodologi forensik belum berani," katanya.
Guna menunjang data antemortem ini, Awi mengatakan, saat ini tim DVI mencari data rekam medik dari dokter yang selama ini menangani korban.
"Masih kita kejar dokter gigi yang merawatnya. Ada satu tim berangkat ke Kediri menemui dokter dan tim yang lain ke Surabaya untuk menemui dokter yang merawat lubang giginya," ucap dia.
Hingga hari ini, RS Bhayangkara telah menerima 51 jenazah diduga kuat penumpang AirAsia, dengan rincian 45 telah teridentifikasi, enam sisanya masih dalam proses.
"Semua jenazah saat ini berharap dari DNA. Ada DNA belum sesuai. Yang tiga datang terakhir kemarin, DNA-nya masih proses. Untuk sampel sudah kita bawa," ujar Awi.
Baca juga: