Sumber :
- ANTARA FOTO/ OJT/ AGITA TARIGAN
VIVA.co.id
- Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti) M. Nasir terus mengupayakan memotong stigma perbedaan diantara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Dalam kunjungannya ke Universitas Jember, Jawa Timur, Nasir menyatakan bahwa saat ini perguruan tinggi tidak ada lagi dikotomi, baik yang berlabel negeri maupun swasta.
Baca Juga :
ITB Masuk 51 Universitas Top di Dunia
Dalam kunjungannya ke Universitas Jember, Jawa Timur, Nasir menyatakan bahwa saat ini perguruan tinggi tidak ada lagi dikotomi, baik yang berlabel negeri maupun swasta.
"Ini dimaksudkan agar semua perguruan tinggi memiliki kesempatan yang sama dan saling berlomba dalam hal berkembangan pendidikan tinggi," ungkap Nasir berdasarkan keterangan yang diterima VIVA.co.id, Minggu, 18 Januari 2015.
Bukti tidak adanya dikotomi ini, tambah Nasir, dia telah membubarkan Kopertis yang selama ini menangani PTS yang kemudian akan bertranformasi menjadi lembaga baru bernama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLPT).
Dengan lahirnya lembaga tersebut, ia berharap perguruan tinggi yang sudah maju bisa menjadi daya ungkit bagi yang masih berkembang.
"Jangan sampai jarak antara perguruan tinggi yang sudah maju dengan yang masih berkembang terlampau jauh. Perguruan tinggi yang sudah maju harus membantu yang masih berkembang, agar pendidikan tinggi kita merata," cetusnya.
Selain itu, mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro ini telah menyiapkan skenario kedepannya, untuk perguruan tinggi yang sudah maju maupun yang baru berkembang.
"Jadi, perguruan tinggi yang sudah maju harus menjadi perguruan tinggi top world. Sementara, perguruan tinggi yang masih berkembang akan menjadi perguruan tinggi yang maju di Indonesia," ucapnya.
Terkait penelitian, ia mengungkapkan bahwa penelitan di Indonesia seharusnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Para peneliti sebaiknya memahami apa kebutuhan masyarakat, sehingga hasil penelitiannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Nasir.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ini dimaksudkan agar semua perguruan tinggi memiliki kesempatan yang sama dan saling berlomba dalam hal berkembangan pendidikan tinggi," ungkap Nasir berdasarkan keterangan yang diterima VIVA.co.id, Minggu, 18 Januari 2015.