Misteri Kain Putih dan Cambuk di Eksekusi Mati Cilacap

Jelang eksekusi mati napi narkoba
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Seorang warga yang mengenakan pakaian serba putih terlihat memasuki Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu, 17 Januari 2015. Diduga pria tersebut adalah salah seorang rohaniawan yang didatangkan khusus untuk memberikan ceramah agama kepada terpidana mati beragama Islam di ruang isolasi LP Nusakambangan.

Tidak diketahui pasti identitas pria tua yang datang sekira pukul 14.00 tersebut. Bahkan sejumlah awak media yang hendak meminta keterangan terhadap tokoh yang diketahui ulama itu tidak berhasil mendapatkan keterangan sepatah kata pun.

Informasi yang dihimpun dari seorang sumber yang enggan disebut namanya di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, pria setengah tua itu diketahui adalah salah satu rohaniawan dari Brimob Polda Jawa Tengah. Ia didatangkan khusus untuk memberikan ceramah keagamaan terhadap lima narapidana yang akan dieksekusi pukul 00.00 dini hari nanti.

Namun kedatangan rohaniawan di Dermaga pintu masuk LP Nusakambangan itu sempat menyita perhatian sejumlah pihak. Sebab, sang rohaniawan turut membawa sejumlah atribut langka yang jarang ditemui. Atribut itu adalah seutas cambuk yang berada di tangan kanannya. Sontak, hal itu menjadi tanda tanya sendiri jelang pelaksanaan hukuman mati malam nanti.

Tak lama setelah satu rohaniawan datang, pada sekira pukul 15.00, tiga mobil ambulans dari Kabupaten Cilacap datang memasuki dermaga. Kedatangan ambulans tersebut semakin membuat suasana pintu masuk LP Nusakambangan semakin horor dan tegang.

Tak hanya itu, aktivitas di Dermaga Wijayapura semakin meningkat pada pukul 16.30. Seorang rohaniawan yang membawa bungkusan plastik berupa baju putih datang memasuki dermaga. Rohaniawan itu diketahui bernama Hasan Makarim yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cilacap.

Hasan adalah salah satu pendamping dua terpidana mati yang beragama Islam, Rani Andriani alias Melisa Aprilia dan Namaona Denis, menjelang eksekusi mati.

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Jelang eksekusi mati napi narkoba

Tiga ambulans tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Minggu 17 Januari 2015. Enam napi narkoba akan dieksekusi mati pada 18/1, lima di antaranya ditembak di LP Nusakambangan. (VIVA.co.id/Dwi Royanto)

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Sebelumnya, Hasan memang mengaku sudah menyiapkan dua pakaian putih yang nantinya akan digunakan oleh kedua napi muslim saat eksekusi mati berlangsung.

Kendati demikian, saat masuk di Dermaga Wijayapura, Hasan menolak memberikan komentar saat sejumlah awak media menyodorkan pertanyaan kepada ulama terkemuka di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah itu.

Seperti diketahui, detik-detik jelang pelaksanaan eksekusi hanya terhitung jam. Lima narapidana yang akan dieksekusi di LP Nusakambangan adalah Namaona Denis (48) warga Negara Malawi, Marco Archer Cardoso Mareira (53) warga Negara Brazil, Daniel Enemua (38) warga Negara Nigeria, Ang Kim Soei (62) tidak jelas kewarganegaraannya, dan Rani Andriani atau Melisa Aprilia, warga Negara Indonesia.

Sedangkan satu narapidana wanita bernama Tran Thi Bich Hanh (37), warga Vietnam akan dieksekusi di Boyolali, Jawa Tengah.

Baca Juga:

Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya