Curahan Hati Istri Kurir Heroin yang Akan Ditembak Mati

Dewi Retno Atik, istri terpidana mati
Sumber :
  • VIVAnews/Dwi Royanto

VIVAnews - Pelaksanaan hukuman mati lima terpidana kasus narkoba di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, akan berlangsung kurang dari 24 jam. Namun, detik-detik pelaksanaan itu menjadi waktu penting bagi istri terpidana mati asal Nigeria Naomana Denis, Dewi Retno Atik.

Secara khusus, Retno menyampaikan curahan hati yang terdalam terkait proses hukum sang suami yang divonis mati akibat terbelit kasus narkoba, di mana proses hukumnya telah berjalan selama 14 tahun.

Namaona Denis atau bernama asli Salomon Chibuke Okafer merupakan warga Nigeria berusia 47 tahun. Dia dijatuhi hukuman mati oleh jaksa karena membawa heroin seberat 1.000 gram.

Di antara curahan hati Retno adalah terkait protes ketidakadilan yang dinilai menimpa suaminya. Protes itu disampaikan kepada pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo.

Sambil mengucurkan air mata, Retno didampingi kuasa hukum Denis, Chairul Anam menyampaikan bahwa keputusan hukum Denis oleh pihak kejaksaan tidaklah obyektif.

Berikut pernyataan resmi Retno usai kunjungan terakhir di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah jelang pelaksanaan eksekusi mati suaminya, Naomana Denis:

Sebagai isteri terpidana mati, mewakili suami saya (Naomana Denis) untuk mencari keadilan melalui upaya hukum yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di negara ini. Waktu telah berjalan selama  14 tahun. Tetapi hukum belum juga obyektif mengadili suami saya.

Bahkan proses hukum yang saat ini sedang berproses pengajuannya untuk mampu menunda rencana eksekusi suami saya, sehingga eksekusi atas perkara hukum suami saya telah menghancurkan hidup dan masa depan kami.

Demikian pula tentang rencana massal eksekusi yang di antaranya adalah suami saya yang dicanangkan oleh Republik ini. Tapi akankah menjadi tolak ukur terhadap ketegasan pemerintahan yang baru, ataukah malah menjadikan sebuah krisis kepercayaan tentang sebuah ketegasan dari rakyat Indonesia.

Kepada segenap masyarakat Indonesia yang peduli hak asasi manusia, apakah lahirnya ketegasan akan mampu mengeksekusi para kurir yang hidup dalam keterbatasan? Seperti suami saya, dia bukan gembong atau otak intelektual. Tapi dia adalah korban.


Usai membacakan surat itu, Retno langsung menangis tersedu dan tidak melanjutkan pembicaraan.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Baca juga:

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016