Tangis Istri Terpidana Mati Sehari Jelang Eksekusi

Ambulans di Lapas Nusakambangan yang membawa jenazah terpidana mati.
Sumber :
  • VIVANews/Robbi Sofwan Amin
VIVAnews
Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR
- Isak tangis keluarga salah satu terpidana mati, sehari jelang pelaksanaan eksekusi, pecah saat hendak menemui suaminya. Namaona Denis (48), warga negara Malawi, Nigeria, adalah terpidana mati kasus heroin di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Isteri Denis, Dewi Retno Atik tak kuasa menahan kesedihan saat mengurus perizinan untuk bertemu suaminya di Kejaksaan Negeri Cilacap, Sabtu 17 Januari 2015. Retno yang terlihat mengenakan baju kebaya warna cokelat dan jilbab warna cokelat tua selalu menutup mukanya dan tak bisa menahan air mata yang menetes di pipinya.
DPR: Kicauan Freddy Budiman Adalah Pintu Masuk


Tak hanya Retno, kedatangan kali kedua keluarga Denis itu juga ditemani sejumlah anggota keluarga lain, di antaranya pengacara Denis, Chairul Anam, dan sejumlah perempuan muda dan anak-anak yang berada di dalam mobil silver bernopol B 1242 KB itu.


Tak banyak kata yang keluar dari mulut ibu paruh baya tersebut. "Mas, jangan diajak bicara dulu. Nanti kami akan bicara sama teman-teman media," ungkap Retno sembari masuk ke kantor kejaksaan.


Sementara itu, Kuasa Hukum Denis, Chairul Anam mengatakan, kedatangannya kali ini adalah terkait koordinasi dengan pihak kejaksaan untuk memastikan proses hukum Denis.


"Kami mau memastikan proses hukum yang kami lakukan dipahami dengan baik sesuai dengan keadilan," kata Anam.


Selain itu, pihak keluarga akan bertemu dengan Denis yang masih berada di ruang isolasi LP Nusakambangan.


"Hasil koordinasi dengan pihak kejaksaan, kami mencoba koordinasi kembali dan bertemu dengan Denis bersama keluarga (sebelum eksekusi dilakukan)," ujar dia.


Usai mengurus izin di kejaksaan, rombongan keluarga napi asal Tangerang itu langsung bergegas menuju LP Nusakambangan untuk bertemu Denis. Mereka diantar dua mobil milik Kejaksaan Negeri dan juga satu mobil milik keluarga menuju Pelabuhan Wijayapura, Cilacap.


Pantauan
VIVA.co.id
, suasana di Kejaksaan Negeri Cilacap, sejak pagi pukul 08.00 pun mendadak tegang. Tak hanya keluarga Denis, sejumlah keluarga narapidana lain yang akan dieksekusi mati, Minggu, 18 Januari 2015 terlihat mendatangi kantor kejaksaan untuk bertemu dengan para narapidana yang menanti detik-detik eksekusi. (art)


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya