- Antara/Andika Wahyu
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo belum menindaklanjuti surat DPR perihal persetujuan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri, menggantikan Jenderal Sutarman.
Jokowi mengaku sudah menerima surat dari DPR Kamis malam dan baru membahasnya pagi tadi. Namun hingga saat ini, Jokowi belum juga mengambil keputusan terkait siapa yang akan dilantik menjadi Kapolri.
"Jadi sabar dan tunggu. Sabar dan tunggu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 16 Januari 2015.
Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan bahwa Presiden Jokowi belum berencana melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri. Jokowi kata dia, bahkan belum mengambil sikap apakah melanjutkan pelantikan Budi Gunawan atau menggantinya dengan calon lain.
"Sama sekali belum ada, baru rapat-rapat saja," ujar Pratikno.
Pada sidang paripurna DPR ke-15 yang digelar Kamis, 15 Januari 2015 mengesahkan hasil keputusan pleno Komisi III DPR tentang pengganti Kapolri Jenderal Sutarman kepada Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
Paripurna DPR akhirnya menyetujui calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo, Komjen Budi Gunawan.
Padahal Budi Gunawan baru saja ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji dalam jabatannya saat masih menjadi Kepala Biro Pembinaan Karir Direktorat SSDM Mabes Polri tahun 2004-2006 dan jabatan lainnya.
Komjen Budi Gunawan disangka telah melanggar Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 5 ayat 2, Pasal 11 atau Pasal 12 B UU 31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Jenderal bintang tiga Polri itu terancam hukuman 20 tahun penjara.
Baca juga:
Angka Kecelakaan Menurun Selama Mudik Lebaran, Kapolri dan Anak Buahnya Dapat Apresiasi
Organisasi Kemasyarakatan Rampai Nusantara mengapresiasi Kapolri atas lancarnya arus mudik dan balik Lebaran tahun 2024.
