- ANTARA FOTO/Eric Ireng
VIVAnews - Ketua KNKT, Tatang Kusniadi di lapangan Udara, Iskandar, Pangkalan Bun, Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu 10 Januari 2015, mengatakan timnya telah siap bekerja. Kesiapan ini mengacu pada semakin banyaknya pecahan pesawat Air Asia QZ 8501 yang mulai diangkat dari perairan selat Karimata.
Untuk melakukan investigasi ia memastikan proses harus dilakukan di Jakarta. Dia menyiapkan dua skenario pengangkatan bangkai pesawat dari Pangkalan Bun, menuju Jakarta.
"Skenario pertama kalau ekornya kecil kita bisa bawa dengan pesawat," katanya.
Setibanya di Jakarta puing pesawat itu akan disimpan di Halim Perdanakusma. "Saya sudah minta izin menggunakan bekas terminal haji, di Halim," katanya.
Skenario kedua adalah bila puing pesawat berukuran besar. KNKT akan mengangkatnya ke Jakarta menggunakan jalur laut. "Kalau besar saya sudah koordinasi dengan Kemenhub, untuk membawa ke Tanjung Priok dari Pelabuhan Kumai," katanya.
Setiba di Jakarta tim investigasi KNKT akan mencoba menyusun kembali bagian-bagian ekor pesawat dengan penyusunan. Dari penyusunan itu investigator KNKT bisa menganalisis penyebab hancurnya pesawat saat mengalami kecelakaan.
Namun data serpihan ini tetap harus didukung data dari black box (kotak hitam) agar tingkat akurasi dalam investigasi lebih matang.
"Jika black box ditemukan kita bisa mendapatkan pencerahan sekitar 80 persen," katanya.
Meski berharap penemuan black box bisa dilakukan secepat mungkin. Dia berharap proses jenazah penumpang Air Asia yang masih berada di dasar laut bisa dievakuasi.
"Jenazah itu lebih berharga," katanya.
Hingga hari ini sudah 48 jenazah yang ditemukan tim SAR gabungan. Semua jenzah sudah dikirimkan dari Pangkalan Bun menuju Surabaya. Untuk selanjutnya dilakukan identifikasi sebelum diserahkan pada pihak keluarga.
Baca juga:
Putri Anne Blak-blakan Belum Bisa Move On dari Arya Saloka?
Putri Anne mendapat pertanyaan dari pengguna instagram tentang tips untuk bisa move on.
