AirAsia QZ8501 Jatuh di 'Kuburan Kapal' Selat Karimata

Ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan, Rabu (7/1).
Sumber :
  • tvOne
VIVAnews
Bentrok Kelompok Pemuda di Bandar Lampung, 1 Pelajar Tewas
- Tim SAR gabungan akhirnya bisa menemukan patahan ekor Pesawat Air Asia QZ 8501 di dasar perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah.

Wapres Ma'ruf Serukan Umat Islam Bangkitkan Ekonomi Syariah

Patahan ekor ditemukan tim penyelam Marinir Angkatan Laut dari Batalyon Intai Amphibi dalam penyelaman di hari ke 11 pencarian.
Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 Wanita di Piala Asia


Dua penyelam menemukan ekor pesawat di kedalaman 30 meter di bawah permukaan air di koordinat sektor pencarian prioritas tambahan.

Ekor pesawat ditemukan berkat pemindaian sonar yang dilakukan Kapal Geosurvey sejak pukul 05.30 WITA, Rabu 7 Januari 2015.


Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat (Danguskamlabar), Laksamana Pertama, Abdul Rasyid menceritakan, perjuangan untuk menemukan lokasi ekor Air Asia bukan perkara mudah.


Tim penyelam harus menunggu sampai alat canggih berupa sonar menemukan objek dan dipastikan bawah objek itu adalah logam dengan alat bernama Multibeam Echosonder yang ada di Kapal Geosurvey.


"Tim penyelam kami harus beberapa kali turun naik karena di dasar laut tidak ditemukan bagian dari pesawat," kata Rasyid saat berbincang dengan tvOne di atas KRI Banda Aceh, Rabu 7 Januari 2015.

Ekor Pesawat AirAsia QZ8501


Pada penyelaman pertama, tim penyelam marinir sempat terkecoh dengan temuan objek logam besar yang terdeteksi melalui alat di kapal.


Ketika dilakukan penyelaman, tim penyelam tidak menemukan badan Air Asia. Tapi, justru menemukan benda besar yang ternyata adalah bangkai kapal yang pernah tenggelam.


"Penyelam turun dan melakukan penyelaman dan ternyata itu bukan badan Air Asia, itu bangkai kapal," papar Rasyid.


Hal yang sama juga terjadi di penyelaman kedua. Tim penyelam kembali menemukan bangkai-bangkai kapal di dasar Selat Karimata.


"Memang di Selat Karimata banyak bangkai kapal yang tenggelam," ujar Rasyid.


Ekor Air Asia QZ  8501 baru ditemukan pada penyelam ketiga. Penemuan ekor pesawat Air Asia berada tidak jauh dari 'kuburan bangkal kapal'.


Selama ini Selat Karimata yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan, Selat Makassar dan Laut Jawa dikenal sebagai salah satu laut 'kuburan kapal'.


Sejak jaman penjajahan dahulu, banyak kapal perang dari berbagai negara yang tenggelam di Selat Karimata.

Tumpahan Minyak Ditemukan Saat Pencarian Pesawat AirAsia


Sama halnya dengan di Selat Karimata, 'kuburan kapal' juga terdapat di Laut Jawa.


Pada hari kedua pencarian Air Asia QZ 8501 lalu, 29 Desember 2014, Kapal Baruna Jaya VI milik BPPT menemukan bangkai-bangkai kapal saat melakuan penyisiran dengan alat canggih berteknologi sonar di Laut Utara Jawa hingga ke Laut Karimata di Belitung.


Pada awal bulan Desember 2014 lalu, Pasukan Katak Armada Timur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut menyingkap temuan bangkai kapal selam milik Jerman yang tenggelam 70 tahun lalu di perairan Laut Jawa. Bangkai Kapal yang kini sengaja dibiarkan di dasar laut itu, hingga kini masih menyisakan misteri.

Pemimpin ekspedisi penemuan kapal yang diduga milik pasukan Nazi Jerman itu,  Mayor Laut (P) Yudho Ponco, mengatakan, dari temuan mereka di lokasi, bangkai kapal itu hanya tersisa sepanjang 30 meter. Sedangkan sisanya yang juga diperkirakan sepanjang 30 meter, tidak diketahui keberadaannya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya