Sumber :
- Basarnas
VIVAnews
- Memasuki hari kesepuluh, zona pencarian korban Pesawat Air Asia QZ 8501 semakin diperluas. Hal itu dilakukan Basarnas karena kemungkinan ada jasad yang telah terbawa arus laut hingga ke Selat Makassar.
"Kita akan mempercepat pencarian untuk mencegah semakin jauhnya keluarga kita terbawa arus laut," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo, Selasa 6 Januari 2015. Bambang kerap menyebut korban AirAsia sebagai keluarga.
Baca Juga :
Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain
"Kita akan mempercepat pencarian untuk mencegah semakin jauhnya keluarga kita terbawa arus laut," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo, Selasa 6 Januari 2015. Bambang kerap menyebut korban AirAsia sebagai keluarga.
Baca Juga :
Jeep Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Lebih Murah Usai Tak Laku, Berapa Harga Bekasnya?
Dari hasil evaluasi selama masa operasi, arus laut di Selat Karimata dan sekitar lokasi ditemukan serpihan Air Asia mengarah ke timur laut atau ke arah Selat Makassar.
"Tugas berat kita adalah mencari korban yang terbawa arus, bisa kita lihat, hari ini intensitas penemuan jasad keluarga kita menurun," kata Soelistyo.
Perluasan wilayah pencarian mengarah ke timur lokasi temuan serpihan dengan mengerahkan lima kapal di antaranya KRI Sultan Hasanuddin, KRI Usman Harun, KN Baruna Jaya V, KN Jadayat dan Kapal Geo Survei.
"Kami juga mulai menerjukan penyelam untuk melakukan pencarian dari bawah laut, semoga semua keluarga kita bisa ditemukan secepatnya," ujar Soelistyo.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dari hasil evaluasi selama masa operasi, arus laut di Selat Karimata dan sekitar lokasi ditemukan serpihan Air Asia mengarah ke timur laut atau ke arah Selat Makassar.