Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Sampai saat ini Presiden Joko Widodo belum juga memutuskan siapa yang ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pengganti Marciano Norman. Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Tedjo Edhy, Jokowi masih menimbang beberapa masukan nama-nama dari berbagai pihak.
"Masukan cukup banyak. Dipertimbangkan semua tapi presiden memilih mana yang paling baik," kata Tedjo di Gedung Joang '45, Jakarta, Senin 5 Januari 2015.
Baca Juga :
Shin Tae-yong Galau Harus Hadapi Negara Sendiri
Jokowi tak ingin buru-buru untuk menentukan siapa calon Kepala BIN baru, sebab dia ingin memilih yang paling baik. Sehingga saat ini, Jokowi masih menggunakan Marciano untuk mensuply informasi-informasi intelijen.
"Sampai saat ini masih dipakai beliau (Marciano), masih dipercaya, Jadi (Jokowi) masih akan gunakan kepala BIN ini," ujar dia.
Selain Kepala BIN, Jokowi juga harus mencari pengganti Kepala Kepolisian untuk mengganti Jenderal Sutarman. Namun, lagi-lagi Jokowi tak mau terburu-buru.
"(Pengganti kapolri) belum juga, kan masih akhir tahun. Masih lama," kata dia.
Menurut Tedjo, penggantian Kapolri dan Kepala BIN ini sangat tergantung Jokowi. Apalagi, tak ada batas waktu yang menjadi keharusan.
"Tergantung presiden maunya kapan. KaBIN dan kapolri kan masih ada. Terserah presiden," kata dia. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain Kepala BIN, Jokowi juga harus mencari pengganti Kepala Kepolisian untuk mengganti Jenderal Sutarman. Namun, lagi-lagi Jokowi tak mau terburu-buru.