Sumber :
VIVAnews - Pemerintah menargetkan swasembada garam terjadi pada 2017. Tapi, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, ingin lebih cepat.
Baca Juga :
HKTI Usulkan HPP Gabah Naik Jadi Rp6.757
"Maunya saya, akhir tahun 2015 sudah swasembada garam. Masa mau swasembada garam harus tunggu dua tahun," kata Susi di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin 5 Januari 2015.
Dia tak mau alasan teknologi menjadi alat supaya importasi garam tetap dilakukan. Kementerian ini mengklaim siap untuk membeli teknologi pengolahan garam dengan dana alokasi subsidi BBM. Seperti yang diketahui, kementerian ini telah melarang kapal 30 GT ke atas untuk mengkonsumsi BBM bersubsidi.
Baca Juga :
Kalahkan 11 Negara, Siswa Indonesia Sabet Emas Kompetisi Matematika Internasional di Australia
"KKP sudah dengan tegas mengatakan kami mengurangi subsidi BBM untuk kapal 30 GT ke atas. Penggantian itu akan (dialokasikan) ke penambahan APBN KKP sehingga kita bisa swasembada garam. Kami akan beli teknologinya. Jangan alasan bisnis segelintir pengusaha, impor garam diizinkan yang akhirnya nelayan garam kita susah," kata dia.
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, kebutuhan garam nasional saat ini sebanyak 4,019 juta ton yang terdiri atas 2,054 juta ton garam industri dan 1,965 juta ton garam konsumsi. Produksi garam nasionalnya terdiri atas 2,552 ton garam rakyat dan 350 ribu ton garam PT Garam.
Kualitas garamnya sebesar 30 persen KW1 untuk garam rakyat, sementara garam PT Garam sebesar 100 persen. Untuk harga, harga garam relatif rendah, yaitu Rp350 per kg.
Sementara itu, di tahun 2017, diharapkan bahwa kebutuhan garam nasional naik menjadi 4,5 juta ton yang terdiri atas 2,3 juta ton garam industri dan 2,2 ton garam konsumsi. Semntara itu produksi garam nasional diperkirakan naik menjadi 4,6 juta ton yang terdiri atas 3,2 juta ton garam rakyat dan 1,4 juta ton PT Garam.
Kualitas garam pun diperkirakan meningkat jadi 90 persen kualitas garam rakyat dan 100 persen garam kualitas pabrik garam. Mereka pun mengharapkan agar harga garam meningkat Rp750 per kg. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, kebutuhan garam nasional saat ini sebanyak 4,019 juta ton yang terdiri atas 2,054 juta ton garam industri dan 1,965 juta ton garam konsumsi. Produksi garam nasionalnya terdiri atas 2,552 ton garam rakyat dan 350 ribu ton garam PT Garam.
