Aktivitas Vulkanik Gunung Tangkuban Perahu Belum Stabil

Wisata Tangkuban Perahu
Sumber :
  • iStock
VIVAnews
Terpopuler: Mitos Tentang Masturbasi Hingga Tips Memilih Camilan Sehat
-  Aktivitas vulkanik Gunungapi Tangkuban Parahu di Kabupaten Bandung pasca dinaikan statusnya dari normal ke waspada belum juga stabil.

Imbas Gempa Garut, Rumah Warga hingga Rumah Sakit Rusak

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) menyebutkan, berdasarkan data seismik di Posko Pengamatan Tangkuban Parahu tercatat, sepanjang hari ini, Minggu 4 Januari 2015, terjadi 15 kali gempa dengan frekuensi rendah.
Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Modern dan Tradisional dalam Sembilan Inspirasi Busana


Selain itu, tercatat sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak tiga kali dan gempa hembusan sebanyak tiga kali serta satu kali terjadi gempa tektonik jauh.


Sejak pagi hingga malam, kondisi cuaca di sekitar kawah aktif Tangkuban Parahu cuaca mendung dengan pergerakan angin yang berhembus sedang.


PVMBG merekomendasikan, dalam status waspada, tak seorang pun yang beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari kawah aktif.


Retakan di Dasar Kawah


PVMBG mendapati adanya retakan baru di dasar kawah Gunung Tangkuban Perahu. Fakta adanya retakan baru ini membuat PVMBG mengintensifkan proses pengamatan dan analisis data kegempaan karena berpotensi terjadi letusan.


Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan, retakan tersebut berukuran sekitar 20-30 meter dan baru diketahui pada Jumat 2 Januari 2015 atau tiga hari setelah gunung yang terletak di antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat statusnya dinaikkan dari Level I Normal ke Level II Waspada.


Hendra memastikan retakan di Kawah Ratu tersebut merupakan retakan baru dan bukan berasal dari letusan yang pernah terjadi pada Oktober 2013.


"Ada potensi terjadi letusan. Kami masih terus melakukan pengamatan, analisis dan evaluasi. Ada retakan di pusat kawah yang baru diketahui kemarin (2 Januari). Saat ini, kami gunakan peralatan baru yang berfungsi untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Tangkuban Perahu," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya