7 Gunungan Garebek Maulud Keraton Jadi Rebutan Warga

Keraton Yogyakarta menggelar ritual tradisional Grebeg Maulud
Sumber :
  • Daru Waskita

VIVAnews - Keraton Yogyakarta menggelar ritual tradisional garebek Maulud bertepatan dengan peringatan hari Maulid Nabi Muhammad SAW di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, Sabtu 3 Januari 2015.

Ritual tradisional yang telah berlangsung ratusan tahun ini diawali dengan prosesi mengarak tujuh gunungan. Ada lima gunungan yang kemudian diperebutkan di halaman Masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta, dan dua gunungan diperebutkan di halaman Puro Pakualaman dan halaman Kepatihan, Pemda DIY.

Upacara yang digelar setahun sekali ini, agak berbeda bila dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengeluarkan tujuh gunungan dalem yang diperebutkan di tiga tempat.

Semula hanya diperebutkan di dua tempat, yakni Masjid Gedhe, Kauman dan halaman Puro Pakualaman, Yogyakarta. Tapi, kali ini, diperebutkan di tiga tempat. Yakni, halaman Masjid Gedhe, Kauman, Puro Pakualaman dan halaman Kepatihan, Pemda DIY atau Kantor Gubernuran DIY.

Lima gunungan yang diperebutkan di halaman Masjid Gedhe, masing-masing Gunungan Kakung, Putri, Anakan, Darat, Pawuhan, dan Gunungan Gepak. Sementara itu, dua gunungan yang diperebutkan di Puro Pakualaman dan Kepatihan, masing-masing satu gunungan, yakni Gunungan Kakung.

Upacara gunungan sekaten kali ini berlangsung lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ketujuh gunungan keluar dari keraton dikawal pasukan gajah dan pasukan berkuda Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Upacara Garebek Maulud kali ini juga berlangsung meriah, meski belum selesai didoakan ribuan massa sudah saling berebut gunungan. Karena massa sudah tak sabar yang menunggu sejak pagi.

Hanya dalam tempo sepuluh menit, lima gunungan yang diperebutkan di halaman Masjid Gedhe, Kauman, langsung ludes diperebutkan massa. Tidak sedikit orang terinjak-injak dan ada pula yang pingsan.

Sedikitnya ada dua orang pingsan, karena terinjak-injak saat berdesak-desakan berebut gunungan. Namun, berkat siapnya petugas dan anggota PMI Kota Yogyakarta, mereka langsung bisa diselamatkan.

Upacara "hajat dalem" dimulai tepat pukul 10.00 WIB dengan dikawal prajurit keraton yang dipimpin "Manggalayudha" Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, GBPH H Yudaningrat adik Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Meski demikian, sejak pukul 08.00 WIB ribuan masyarakat dari berbagai kota sudah berjubel di Alun-alun Utara Yogyakarta, untuk menyaksikan keluarnya gunungan dari dekat.

Meyakini Kebangkitan Marc Marquez di MotoGP Spanyol 2024

Keraton Yogyakarta menggelar ritual tradisional Grebeg Maulud


Kumpulan massa ini terpusat di sepanjang jalan yang bakal dilalui gunungan dan halaman Masjid Agung, Kauman. Upacara diawali keluarnya 10 "Bregada Prajurit Keraton", menyusul di belakangnya tujuh gunungan yang bakal diperebutkan.

Sesampainya di ringin kurung, lima gunungan belok kanan menuju halaman Masjid Gedhe, Kauman. Sementara itu, dua gunungan lainnya terus jalan ke utara, satu gunungan menuju halaman Puro Pakualaman dan satunya lagi menuju Kepatihan.

Baru didoakan gunungan langsung direncak (dirayah) ratusan orang. Saat itulah mereka langsung berebut gunungan sampai ada yang terinjak-injak dan saling sikut, untuk bisa meraih sesaji yang ada dalam gunungan tersebut.

Walau tak ada korban jiwa, keriuhan ini dimanfaatkan para pencopet untuk beraksi. Banyak pengunjung yang kehilangan barang-barang berharga, seperti dompet dan perhiasan. (art)

Viral! Oknum Polisi Diduga Aniaya Istrinya, Ini Kata Polda Sumatera Utara
Antrean penumpang di area baggage drop Terminal 3, Bandara Soetta, Tangerang

Puncak Arus Balik Lebaran 2024 di Bandara Soetta Mulai Menurun

Pergerakan penumpang pada puncak arus balik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024 yang terjadi pada Senin, 15 April 2024 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, nyatanya mengal

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024