VIDEO: Begini Kemarahan Menteri Jonan di Kantor AirAsia

Ignasius Jonan
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews
Terbang ke Singapura atau Korsel Diskon 50% di Pameran Ini
- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, mengunjungi kantor operasi sejumlah maskapai penerbangan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Jumat siang, 2 Januari 2015. Jonan hendak memastikan semua maskapai mematuhi prosedur standar penerbangan.

Bidik Wisman, AirAsia Buka Penerbangan Jakarta-Johor Bahru

Dalam sidak yang berlangsung tertutup itu, dikabarkan Menteri Jonan marah-marah terhadap jajaran pejabat dan pilot AirAsia. Namun, kabar itu ditepisnya.
5 Besar Maskapai Penerbangan Termurah Dunia 


Dalihnya, dia fokus memeriksa prosedur keselamatan yang dilakukan AirAsia. Dia mengancam akan membekukan izin operasional maskapai itu bila prosedur keselamatan tak dipatuhi.


"Kalau tidak dilakukan, nanti saya akan bekukan (izin operasionalnya). Kalau tidak dilakukan, tapi tadi ada," kata Jonan.


Selengkapnya, tonton di .


Seperti diketahui, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, mengunjungi kantor operasi sejumlah maskapai penerbangan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Jumat siang, 2 Januari 2015. Jonan hendak memastikan semua maskapai mematuhi prosedur standar penerbangan.


Saat menggelar sidak, Jonan dibuat kesal salah satu maskapai. Sebab, maskapai itu tak mematuhi prosedur penerbangan. Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi M Djuraid mengatakan, bahwa kantor pertama yang dituju Jonan, AirAsia. Dia menyaksikan persiapan pilot sebelum terbang di sana.


"Yang menjadi penekanan Jonan, bagaimana pilot mendapat update informasi cuaca," kata Hadi, ketika dihubungi VIVAnews Jumat malam.


Prosedur yang harus dilakukan penerbang jelang penerbangan antara lain, mengambil laporan kondisi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan laporan ini harus dipahami pilot.


Oleh karena itu, pilot harus diberikan briefing oleh Flight Operation Officer (FOO). Sayangnya, maskapai tersebut mendapatkan informasi cuaca dengan mengunduhnya dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pilot pun tak selalu mendapat briefing secara fisik dari FOO.


"Itu yang sudah berlaku secara internasional, mengambil info cuaca secara fisik dari BMKG, itu cara tradisional," ujar Hadi, menirukan ucapan salah satu direktur AirAsia Indonesia.


Jonan, lanjut dia, mengangguk-angguk dan bertanya kembali, mengapa maskapai tersebut masih mengambil laporan cuaca BMKG pada pukul 07.30 setelah pesawat QZ 8501 lepas landas. AirAsia Indonesia menjawabnya, cara tersebut adalah cara tradisional. Saat itulah, Jonan marah.


Mantan dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini pun mengancam akan mencabut izin maskapai tersebut kalau melanggar peraturan. "Kalau ada aturan, Anda harus patuh. Jangan coba-coba melawan. Bisa saya cabut izin Anda," kata Hadi meniru perkataan Jonan.


Mendengar hal itu, maskapai tersebut berjanji akan mengikuti semua regulasi Kementerian Perhubungan. Dia pun melanjutkan, Jonan mendapatkan pengakuan dari seorang pilot senior AirAsia Indonesia yang ternyata lebih suka diberikan arahan kepada FOO, daripada membaca laporan sendiri. "Kami lebih suka diibriefing langsung Pak," kata mereka.


Hadi mengatakan, mantan dirut PT Bahana (Persero) ini mengingatkan AirAsia Indonesia agar melakukan briefing langsung kepada pilot yang akan terbang, terutama arahan kondisi cuaca.


"Kalau jumlah FOO kurang, ya harus ditambah. Keselamatan memang mahal. Tapi kalau celaka seperti kemarin, lebih mahal lagi. Nyawa manusia tidak ternilai harganya," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya