Penyebab Jatuhnya AirAsia Bukan Cuma Awan Cumulonimbus

Pesawat AirAsia
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su

VIVAnews - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, awan cumulonimbus belum tentu menjadi penyebab utama jatuhnya Pesawat Air Asia QZ 8501.

Kepala Bidang Informasi Penerbangan BMKG, Heru Jatmika, menuturkan, banyak faktor lain yang mungkin menjadi penyebab jatuhnya pesawat yang mengangkut 155 penumpang tujuan Singapura itu.

"Kita tidak bisa menjustifikasi awan cumulonimbus sebagai penyebab jatuhnya Air Asia," kata Heru, Jumat 2 Januari 2015.

Menurut Heru, banyak faktor penyebab jatuhnya sebuah pesawat, di antaranya, human error, kerusakan mesin dan juga bisa karena cuaca.

"Awan cumulonimbus  memang berbahaya bagi penerbangan karena bisa menyebabkan turbulensi," kata dia.

Heru menjelaskan, awan cumulonimbus selama ini sangat ditakuti para penerbang. Sebab, tinggi awan itu bisa mencapai 13 kilometer dengan luas yang juga bisa mencapai 400 kilometer.

"Di dalamnya seperti kolam udara yang luas dan sangat tinggi kemungkinan terjadi turbulensi atau guncangan yang terjadi, karena pergerakan massa udara dari bawah bergerak ke atas atau sebaliknya,'' jelasnya.

Tak hanya itu, Heru memaparkan, di dalam awan cumulonimbus juga terdapat es dan petir. (one)

Manajemen Sriwijaya Air Buka Suara soal Pendirinya Jadi Tersangka Korupsi Timah

Fikri Halim/ Jakarta

Baca berita lain:

KSBSI Kalbar Tuntut Perlindungan Hak Buruh Kelapa Sawit



Ditunjuk Jadi Penasihat Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan, Andi Gani Bilang Begini
Menag Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji-Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan

Menag Yaqut dan Menhaj Tawfiq Mantapkan Kemudahan Layanan Bagi Jemaah Haji Indonesia

Menhaj Tawfiq menyebut dari seluruh jemaah haji di dunia, jemaah haji Indonesia yang pertama mendapat smart card (kartu resmi) keberangkatan haji dari Kerajaan Arab Saudi

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024