Dua Pesawat Buatan Indonesia Bantu Pencarian AirAsia

Pencarian AirAsia TNI AL
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Eric Ireng

VIVAnews - Dua pesawat terbang buatan Indonesia, yakni pesawat jenis CN235, turut dikerahkan untuk membantu pencarian pesawat AirAsia yang hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura pada Minggu pagi, 28 Januari 2014.

Sebagaimana disampaikan Komandan Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Bandara Juanda, Laksamana Madya Sigit Setiyanta, dua pesawat CN235 itu diterbangkan untuk bergabung dengan seluruh kekuatan dalam operasi pencarian. Di antaranya, dengan pesawat dan kapal perang milik TNI, Badan SAR Nasional, dan tim dari dua negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura.

Dua pesawat CN235 itu diterbangkan dari Lanud Pondok Cabe dan Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Pesawat itu akan membantu pencarian dari udara untuk mendukung operasi yang dilakukan delapan kapal perang TNI atau KRI, di antaranya, KRI Pattimura, KRI Banda Aceh, KRI Bung Tomo, KRI Hasanuddin, dan lain-lain.

“Semua telah bergerak pada pagi tadi,” kata Sigit Setiyanta dalam konferensi pers bersama seluruh pihak terkait di Bandara Juanda di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 29 Desember 2014.

CN235 adalah sebuah pesawat penumpang sipil angkut turboprop kelas menengah bermesin dua. Pesawat itu dirancang bersama antara IPTN Indonesia (kini PT Dirgantara Indonesia) dan CASA Spanyol. Pesawat itu diberi nama sandi Tetuka dan kini menjadi pesawat paling sukses pemasarannya di kelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor SAR Jawa Timur, M. Hernanto, mengatakan bahwa operasi pencarian dilanjutkan lagi pada Senin pagi. Waktu pencarian dimulai sejak pagi karena saat itu cuaca masih cerah dan ombak tidak terlalu tinggi.

Hernanto menolak berspekulasi tentang kemungkinan pesawat yang hilang itu jatuh di perairan lalu posisinya bergeser cukup jauh dari lokasi perkiraaan hilang kontak karena faktor angin atau gelombang laut.

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru

Menurutnya, banyak hal yang harus diperhitungkan, di antaranya, beban pesawat. Sebab jika disebut bergeser, berarti pesawat itu jatuh lalu mengapung atau mengambang di laut.

Dia meminta masyarakat, termasuk media massa, tidak berasumsi apa pun sehingga menyebabkan informasi yang simpang siur. Tim pencarian tetap berusaha keras untuk menemukan pesawat itu.

“Intinya cuma satu: segera menemukan pesawat itu,” katanya. (ms)

Baca juga





Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Bahlil Lahadalia merespons tudingan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Ia dituding tak netral dengan mendampingi Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024