Sumber :
- ANTARA/Bhakti Pundhowo
VIVanews
- Mantan presiden RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), selalu dikagumi siapapun, tak terkecuali mantan ajudannya, Prio Sambadha.
Selama bertugas, dia menilai sosok Gus Dur berani mengambil keputusan. "Dalam waktu 23 bulan beliau berani mengambil keputusan yang sangat monumental," kata Priyo dalam acara "Peringatan Lima Tahun Wafatnya KH Abdurrahman Wahid" di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 Desember 2014.
Selama bertugas, dia menilai sosok Gus Dur berani mengambil keputusan. "Dalam waktu 23 bulan beliau berani mengambil keputusan yang sangat monumental," kata Priyo dalam acara "Peringatan Lima Tahun Wafatnya KH Abdurrahman Wahid" di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 Desember 2014.
Prio mengatakan, saat itu Gus Dur berani mencoret Departemen Penerangan dan memberikan kebebasan pers. Tak hanya itu, dia juga memberikan giliran jabatan Panglima kepada TNI.
"Beliau juga mencabut larangan terhadap agama Konghucu. Itu paling monumental," kata dia.
Tak hanya itu, lanjut dia, Gus Dur juga membentuk badan ad hoc percepatan pemberantasan korupsi. Badan ini, selain bisa menyidik, juga bisa menuntut.
"Itu cikal bakal KPK," kata dia. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Prio mengatakan, saat itu Gus Dur berani mencoret Departemen Penerangan dan memberikan kebebasan pers. Tak hanya itu, dia juga memberikan giliran jabatan Panglima kepada TNI.