Wartawan Harus Bekerja Profesional Agar Jauh dari Sorotan Publik

Workshop jurnalis yang diisi PWI dan AJI
Sumber :
  • VIVA / Veros

VIVAnews - Maraknya oknum jurnalis memanfaatkan profesi sebagai alat memperkaya diri, kelompok, atau golongan, membuat prihatin dua organisasi jurnalis: PWI dan AJI. Di sela-sela workshop perlindungan hukum bagi jurnalis, yang digelar oleh Komunitas Jurnalis Sumenep, pada Sabtu, 27 Desember 2014, PWI Jawa Timur dan AJI Surabaya angkat bicara.

M Munir, ketua PWI Jawa Timur, menjelaskan bahwa menjadi jurnalis yang baik sangat sulit. Sebab ada opini di publik, jurnalis itu sering berperilaku sebagai pemalak, memanfaatkan profesinya sebagai alat menakut-nakuti nara sumber. Padahal itu ulah segelintir oknum, dan orang-orang non pers yang mengaku sebagai wartawan.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Oleh karena itu ia mengimbau, agar awak media bisa bekerja profesional. Caranya dengan melakukan pekerjaan sebagai penyampai berita sesuai UU Pers. Selain itu Munir juga mengecam tentang tindak kekerasan yang terjadi pada insan media.

"Lemahnya penindakan dan penegakan hukum atas kasus kekerasan yang menimpa jurnalis, menjadi faktor utama kekerasan pers sampai sekarang kerap terjadi," katanya.

Profesi jurnalis adalah pekerjaan yang membutuhkan skill, dengan tentunya tetap harus menjunjung Undang-undang Pers, dan mengedepankan sikap independen dalam menulis berita.

Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

Di tempat sama, Pras Wardoyo, Ketua AJI Surabaya menjelaskan, tentang rentannya profesi wartawan dalam menghasilkan karya jurnalistik, yang seharusnya dilakoni SDM yang mumpuni. Ia juga menyoroti tindak kekerasan yang menimpa awak media, yang hingga kini menjadi persoalan tak kunjung selesai.

Menurut pengamatan AJI, ada 51 kasus kekerasan terjadi pada wartawan terjadi pada 2012, lalu ada 40 kasus pada 2013, dan 40 kasus masih terjadi di tahun ini. Melihat angka tersebut, maka awak jurnalis dituntut untuk semakin berhati-hati dalam menjalankan tugas, dan harus semakin bekerja profesional.

"Jika tidak profesional, maka isu kekerasan dan intimidasi akan selalu menghampiri kita," kata Pras.

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

Laporan kontributor: Veros Afif

Baca juga:

Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024