- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Yogyakarta menyatakan, ribuan jiwa yang tinggal di lereng bukit terancam menjadi korban tanah longsor. Untuk itu, warga yang berada di zona merah tersebut agar meningkatkan kewaspadaan.
"Saat ini belum puncak musik hujan, namun sudah terjadi longsor. Kewaspadaan masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan untuk ditingkatkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto, Kamis 25 Desember 2014.
Menurut dia, sebanyak 2300 kepala keluarga di Kabupaten Bantul rawan menjadi korban tanah longsor. Pasalnya, tempat tinggal mereka berada di perbukitan dengan lereng bukit yang curam mencapai 40 derajat.
"Mereka tersebar di 15 desa yang ada di Kabupaten Bantul," ujarnya menjelaskan.
Sebelumnya, longsor terjadi di Dusun Kaligatuk, Srimartani, Piyungan, Gunung Kidul. Bencana ini menyebabkan rumah warga rusak. Lokasi longsor berbatasan langsung dengan Kabupaten Bantul.
"Saat musim penghujan tahun lalu di dusun tersebut terjadi dua ekor sapi hanyut dibawa derasnya air sungai," ujar Dwi menambahkan.
Salah satu solusi bagi warga yang terancam longsor adalah dengan relokasi, baik dilakukan oleh pemerintah atau secara mandiri. Namun, hal itu terkendala anggaran untuk mencari lahan untuk relokasi.
"Memang ada kendala yang dihadapi termasuk kesediaan warga untuk direlokasi."
Pontianak Siapkan 1.215 Formasi Calon ASN, Menteri PAN-RB: 200 Ribu Formasi untuk IKN
Pontianak Siapkan 1.215 Formasi CASN
