Dua Pelajar Adu Jotos, Bentrok Warga Meletus

Bentrok antar warga di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
Sumber :
  • Dedi Herianto/VIVAnews

VIVAnews - Perkelahian antar pelajar Sekolah Menengah Pertama 2 Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima NTB berujung bentrok warga antara Kelurahan Dara dengan Kelurahan Tanjung, Rabu 24 Desember 2014. Sedikitnya 2 peleton aparat kepolisian dan TNI yang diterjunkan tak kuasa menghalau pemberontakan di antara kedua kubu.

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Akibatnya belasan, bahkan puluhan warga luka-luka. Beberapa di antaranya dilumpuhkan timah panas kepolisian.

Menurut informasi yang dihimpun, bentrok terjadi sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Saat itu dua pelajar SMP yang berasal dari masing-masing kelurahan,  berseteru. Usai perkelahian di sekolah, dendam pun dibawa hingga ke rumah. Kedua siswa tersebut melaporkan perkelahian yang dialaminya, sehingga memicu gejolak warga kampung mereka.

Emosi kedua pihak pelajar tersulut, aksi saling serang antar kampung itu pun tak terhindarkan.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Pasukan pengamanan pertama kepolisian yang diterjunkan tak berhasil menghalau. Beberapa saat berselang kepolisian kembali menambah kekuatan dari Satuan Brimob Kota Bima. Namun pengamanan dengan bersenjata lengkap itu justru mendapatkan perlawanan dari warga.

Empat polisi kemudian terluka, tertembak peluru kelereng senjata rakitan warga. Selanjutnya keempat anggota Brimob itu dilarikan ke RSUD Kota Bima untuk mendapatkan perawatan medis.

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang

Sementara di tengah situasi yang masih memanas. Ratusan anggota Brimob yang terus bertambah masih berupaya menghalau massa yang semakin beringas.

Keberingasan warga berlanjut, tak dapat dibendung warga yang diduga dari Kelurahan Tanjung membakar Markas Polisi Sektor Kota Bima yang berlokasi di simpang empat Pendopo Kota Bima.

Berusaha memadamkan api, satu unit mobil pemadam kebakaran pun diterjunkan. Namun tak sampai lokasi, mobil damkar itu di hadang dan diserang warga.

Meski demikian, setelah 4 jam situasi memanas, warga akhirnya berhasil dipukul mundur oleh jajaran Detasemen A Kompi Brimob Bima. Menyusul beberapa unit mobil pemadam kebakaran yang perlahan bergerak masuk secara bergantian, untuk memadamkan api dari Pos Polisi yang terbakar.

Hingga berita ini diturunkan situasi pada lokasi dikabarkan telah berangsur kondusif.

Kabid Humas Polda NTB AKBP Suryo Saputro saat dihubungi membenarkan kejadian tersebut sebagai suatu permasalahan serius. Ia mengatakan Kepolisian dan TNI bekerjasama dengan Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) melakukan upaya pendekatan kepada kedua kubu warga yang berseteru guna memberikan imbauan, meredam gejolak di antara keduanya.

"Saat ini secara umum kondusif upaya Kapolres dengan TNI terutama SKPD terkait cukup ampuh meredam gejolak ditengah masyarakat dengan mediasi dan imbauan," kata Suryo.

Seluruh kekuatan dari TNI dan Polri di siagakan di sekitar Komplek pertokoan Pasar Raya Kota Bima, tempat di mana lokasi peperangan sempat berlangsung.

Akibat peperangan yang didasarkan permasalahan sepele tersebut, terdata korban luka parah sementara yang terpantau sebanyak 12 orang. Yakni warga berasal dari Kelurahan Dara.

Sedangkan korban luka-luka juga dialami dari kubu lawan warga Kelurahan Tanjung. Belakangan diketahui dari kelurahan tersebut 1 orang tewas, karena tertusuk panah di bagian perut. Sedangkan tiga warga ditahan aparat kepolisian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya