Kakak-Adik Pencetak dan Pengedar Uang Palsu Ditangkap

Rilis Uang Palsu
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans
- Dua orang kakak dan adik di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ditangkap aparat Kepolisian pada Rabu, 24 Desember 2014. Mereka berkomplot mencetak dan mengedarkan uang palsu.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Kedua tersangka adalah Dewi Nur Baiti, 43, warga Desa Ketegan Barat, Kecamatan Taman, Sidoarjo, dan Nur Yuwono, 39, warga Perum Bluru Permai, Sidoarjo. Dari tangan Nur Yuwono, Polisi menyita uang palsu pecahan Rp100 ribu sebanyak Rp28 juta.
Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah


Menurut Polisi, tersangka pencetak atau produsen uang palsu itu adalah Nur Yuwono. Sedangkan Dewi Nur Baiti membantu mengedarkannya dengan membelanjakan sebagian uang palsu itu di sejumlah tempat.


Nur Yowono mengaku belajar secara otodidak membuat dan mencetak uang palsu. Dia menjalani profesi itu sudah selama satu bulan terakhir dan mengedarkannya melalui sang kakak.


Dewi membenarkan pengakuan adiknya. Katanya, dia menukar Rp1 juta uang asli dengan 25 lima lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu. Dewi kemudian mengedarkan atau membelanjakan uang palsu itu layaknya uang asli.


Dewi mengaku terpaksa mengedarkan uang palsu itu karena himpitan ekonomi setelah ditinggal meninggal suaminya dua bulan lalu.


Menurut Kepala Kepolisian Resor Gresik, Ajun Komisaris Besar Polisi E. Zulpan, tersangka Dewi ditangkap saat bertransaksi di Pasar Kota Baru Driyorejo. Dia membelanjakan uang palsu itu untuk membeli empat potong membeli celana pendek. Setiap potong seharga Rp50 ribu dan dia membayarnya dengan menggunakan uang palsu pecahan Rp100 ribu sebanyak dua lembar.


Merasa aksinya berjalan mulus, Dewi kembali membelanjakan uang palsu itu untuk membeli bensin. Namun, mengetahui uang yang diterimanya palsu, penjual bensin langsung menelepon polisi.


Kasnan, penjual bensin, mengaku bahwa saat kejadian itu pelaku membeli bensin di tempatnya dengan uang pecahan Rp100 ribu. Dewi langsung kabur saat mendapatkan uang kembalian. Kasnan kaget ketika mengetahui uang yang diterimanya ternyata palsu.


Polisi mengejar dan berhasil menangkap Dewi ketika berada di sebuah toko sandal. Saat digeledah, Polisi menemukan 19 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu dari dalam tas pelaku.


Tersangka Yuwono ditangkap dari hasil interogasi terhadap Dewi. Dari penangkapan Yuwono, Polisi menyita 150 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu yang belum dipotong, satu perangkat komputer, alat sablon, kertas karkir, timbangan digital, lampu ultraviolet dan master untuk membuat uang palsu.


Tersangka Dewi dijerat pasal 345 KUHP junto pasal 36 ayat 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Tersangka Yuwono dijerat pasal 244 KUHP junto pasal 36 ayat 1 dan 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.


Muhammad Habib/Gresik


Baca berita lain:






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya