Sumber :
- Antara/Abdul Fatah
VIVAnews
- Warga di sekitar Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, diminta mewaspadai potensi aliran lahar dingin dari erupsi gunung api itu mengingat kini sudah memasuki musim hujan. Peringatan itu diutamakan kepada warga di Kelurahan Tubo, Ternate Utara
Lahar dingin disebut juga lahar hujan, yaitu material vulkanis yang telah terguyur air hujan, baik bersuhu tinggi maupun bersuhu normal.
Baca Juga :
Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"
Lahar dingin disebut juga lahar hujan, yaitu material vulkanis yang telah terguyur air hujan, baik bersuhu tinggi maupun bersuhu normal.
Warga sekitar gunung juga tetap diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Gamalama. Sebab aktivitas kegempaan masih fluktuatif: gempa tremor dan gempa tektonik.
Warga di Kota Ternate tetap beraktivitas seperti biasa. Abu yang menutupi jalanan Kota Ternate juga tampak hilang karena sejak pagi hingga siang tadi turun hujan cukup deras.
Aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Gamalama masih tinggi. Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, sejak pagi hingga sore, Senin, 22 Desember 2014, terekam sebanyak satu gempa tremor hembusan menerus amplitudo 1-1,5 milimeter, enam kali gempa hembusan amplitudo 1,5 milimeter dan enam kali gempa tektonik jauh amplitudo 1,5 milimeter.
Secara visual, teramati asap tebal berwarna putih masih terus menyembur dari pusat letusan dengan ketinggian 25 meter hingga 100 meter dari puncak Gamalama. Semburan asap mengarah ke bagian tenggara Gamalama. Cuaca dilaporkan cerah. Angin tenang dan lemah dari arah barat.
Marwan Dias Aswan dan Firdaus Amar/Ternate
Baca berita lain:
Baca berita lain:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Warga sekitar gunung juga tetap diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Gamalama. Sebab aktivitas kegempaan masih fluktuatif: gempa tremor dan gempa tektonik.