Basmi Pencuri Ikan, TNI AU Minta Jokowi Beli Jet Amfibi

Ilustrasi penangkapan kapal ikan ilegal
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan
VIVAnews -
Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara meminta Presiden Joko Widodo membeli pesawat jet amfibi untuk menjaga wilayah laut Indonesia dari penangkapan ikan ilegal, khususnya di area perbatasan.

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

Jet amfibi itu nantinya akan digunakan untuk mengejar dan menangkap kapal-kapal asing yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.
Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut


"Kami sampaikan (kepada Presiden Joko Widodo), solusi dalam penindakan pencurian ikan di wilayah laut perlu pesawat amfibi. Pesawat ini bisa mendarat di laut dengan karakteristik yang mampu jalan di tengah gelombang," ujar Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, di Mabes TNI, Senin 22 Desember 2014.


Bagus menjelaskan, pesawat jet amfibi itu mampu menghadang kapal-kapal canggih pencuri ikan. Selain itu, pesawat itu juga bisa mengangkut tim untuk pengamanan laut. "Pesawat itu juga bisa digunakan sebagai pemadam kebakaran dengan bom air," kata dia.


Permintaan itu, kata Ida Bagus, sudah disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi. "Beliau setuju dengan ide itu. Salah satu jenis pesawatnya yaitu BE 200," ujar Ida Bagus.


Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Marsetio, menambahkan pihaknya mendukung rencana tersebut. Menurutnya, ide mendatangkan jet amfibi sangat efektif untuk mendukung TNI AU dalam menindak pencurian ikan di wilayah laut Indonesia.


"Itu sangat efektif untuk mengatasi kegiatan
illegal fishing
. Dengan adanya pesawat itu patroli kini bisa dilakukan. Sehingga kebutuhan dan kekurangan terjawab. Bahkan pesawat sejenis itu pernah dimiliki TNI AL pada tahun 1965-an," tuturnya.


Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan bahwa TNI berupaya keras untuk mewujudkan keinginan Presiden Jokowi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim.


"Kita juga akan mengaitkan poros maritim dengan jalur Sutra Cina (di Laut Cina Selatan), di mana titik ini saling bersingungan keduanya. Tentu kita akan mencari
opportunity
tersebut," ujar Panglima.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya