Meski Kelaparan, Korban Banjir di Gresik Menolak Dievakuasi

Banjir di Gresik tahun lalu
Sumber :
  • SP/Iwan Heriyanto
VIVAnews
Gelar Konsolidasi, Megawati Minta Kader PDIP Disiplin, Jujur dan Turun ke Rakyat
- Ratusan warga korban banjir di Gresik, Jawa Timur, dilanda kedinginan dan kelaparan. Meski begitu, warga menolak untuk dievakuasi dan memilih bertahan di rumah mereka.

Peringatan Hari Otonomi Daerah Nasional, Jaya Negara Menerima Dua Penghargaan

Hingga hari ini, sudah tiga hari air banjir masih menggenangi pemukiman warga akibat luapan Kali Lamongan. Ketinggian air belum surut dan masih mencapai satu meter.
Kata Mabes Polri Soal Anggota Polresta Manado Tewas Luka Tembak di Kepala


Dari hasil penyisiran tim SAR daerah dan relawan, banyak warga Desa Iker-Iker, Kecamatan Cermen, Gresik, yang menolak untuk ikut ke pengungsian. Kondisi ini membuat tim terpaksa menyalurkan batuan makanan dan air bersih ke rumah-rumah warga.


Ropiah, warga korban banjir mengatakan, dirinya tidak ingin keluar rumah karena demi keamanan harta bendanya. Meski dingin dan harus menahan lapar, tapi dia yakin nantinya akan ada bantuan yang dikirim.


"Bertahan saja di rumah sambil menunggu bantuan datang," kata Ropiah, Minggu 21 Desember 2014.


Selain Ropiah, ada sekitar 40 kepala keluarga yang masih bertahan di rumah mereka. Mereka mengaku sudah terbiasa lantaran setiap tahun desanya menjadi langganan banjir.


Dari pantuan, petugas tim SAR mengirimkan bantuan nasi bungkus dan air mineral ke rumah warga dengan menggunakan perahu karet.


"Saya terpaksa pulang lagi ke rumah karena anak saya menangis minta pulang," kata warga bernama Marni.


Hingga tiga hari ini, banjir yang menggenangi kawasan Gresik belum menunjukan tanda-tanda akan surut. Air banjir justru meluas dan menggenangi belasan ribu rumah yang berada di empat kecamatan. Kondisi paling parah melanda Desa Iker-Iker dengan ketinggian banjir mencapai dua meter.


"Kami terus berusaha meminta warga keluar dari rumah. Relawan mendatangi rumah-rumah warga untuk mengirim bantuan," kata Camat Kebomas, Gresi, Jairuddin.


Muhammad Habib/ Gresik, Jawa Timur
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya