Jasad Ibu Gendong Bayi Ditemukan Tertimbun Longsor

Jasad ibu gendong balita korban longsor ditemukan.
Sumber :
  • Dwi Royanto/VIVAnews
VIVAnews -
Ajak Bernostalgia, Dewa 19 hingga Reza Artamevia Guncang Panggung Soul Intimate Concert 2.0
Jasad ibu yang tengah menggendong balita ditemukan tim SAR gabungan di lokasi longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar Banjarnegara, Minggu, 21 Desember 2014, sekitar pukul 09.40 WIB.

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

Kedua jasad ibu dan anak itu merupakan penemuan terakhir proses pencarian korban longsor yang berakhir hari ini. Keduanya ditemukan tertimbun tanah sedalam satu setengah meter di sektor satu bagian atas.
Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya


"Persis di bawah rumah putih yang masih berdiri. Mereka kami temukan berpelukan, sang ibu menggendong anaknya dalam keadaan berdiri," kata Kepala Basarnas Jawa Tengah, Agus Haryono kepada
VIVAnews
usai pelepasan tim gabungan di Desa Ambal, Karangkobar Banjarnegara.


Namun, identitas ibu dan anak yang ditemukan itu masih belum diketahui. Kedua jasad itu masih diperiksa oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah.


Agus memperkirakan, jasad ibu tersebut berusia sekitar 45 tahun, sedangkan sang balita yang diketahui berjenis kelamin laki-laki masih berusia sembilan bulan.


Berdasarkan sumber dari petugas SAR Jawa Tengah yang turut mengevakuasi, jasad ibu dan anak itu ditemukan masih dalam keadaan berdiri di antara tumpukan tanah. Posisi sang ibu selintas terlihat membungkuk dan melindungi tubuh sang bayi.


"Mereka berdiri dan membungkuk tertimbun tanah. Bahkan pakaian mereka masih komplet meski telah tertimbun selama 10 hari," ujar salah satu petugas tersebut.


Saat ini, tim evakuasi Basarnas Jateng secara resmi telah ditarik dan kembali ke wilayahnya masing-masing. Namun, jika ada warga maupun unsur lain yang ingin melanjutkan proses pencarian masih diperkenankan, dengan syarat memperhatikan faktor keselamatan.


"Karena jenazah sudah rusak dan mengeluarkan cairan tubuh, serta sangat membahayakan bagi tim," ujar Agus. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya